Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Menpora Baru?

Kompas.com - 11/01/2013, 06:55 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berencana mengumumkan Menteri Pemuda dan Olahraga pengganti Andi Mallarangeng, hari ini, Jumat ( 11/1/2013 ). Selama ini, posisi Menpora dipegang Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono.

Pasca-pengunduran diri Andi pada 7 Desember 2012 akibat terseret kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, banyak tokoh disebut-sebut masuk dalam nominasi menjadi Menpora. Mereka yang disebut berasal dari partai koalisi, oposisi, hingga kalangan profesional.

Spekulasi itu akhirnya semakin mengerucut setelah Presiden Yudhoyono memastikan pengganti Andi tetap dari Partai Demokrat. Hal itu agar memenuhi kuota jatah menteri yang berasal dari parpol koalisi.

"Tentu karena yang keluar dari Partai Demokrat, demi keadilan, saya akan tetap isi kader dari Partai Demokrat," kata Presiden pekan lalu.

Pasca-kepastian Presiden itu, beberapa kader Demokrat semakin santer disebut akan memimpin Kemenpora. Mereka di antaranya dua Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat, yakni Ramadhan Pohan dan Saan Mustofa. Nama lain ialah Wakil Ketua Umum Demokrat Max Sopacua dan Ketua DPP Demokrat Achsanul Qosasi.

Belakangan, muncul nama yang tak disangka, yakni anggota Komisi I DPR Roy Suryo. Bahkan, Roy mengaku dirinya sudah ditelepon pihak Istana untuk membicarakan posisi Menpora. Namun, Roy tidak ingin berspekulasi dan kegeeran.

"Saya harus jawab ya, tapi bukan dari Pak SBY-nya langsung. Saya enggak boleh GR, bisa saja saya hanya salah satu di antara yang dihubungi," kata Roy. Dia pun sudah berpamitan dengan Fraksi Demokrat.

Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul meminta agar semua pihak menunggu pernyataan resmi dari Presiden. Ruhut menyinggung pengalaman yang dialami Nila Djuwita F Moeloek ketika disebut akan ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan.

"Sudah datang karangan bunga, taunya bukan, kan kasihan. Jadi, tunggu aja dong," kata Ruhut ketika dihubungi.

Menurut Ruhut, lantaran Menpora akan berasal dari Demokrat, Presiden tidak harus memberitahukan terlebih dulu kepada kader yang akan ditunjuk. "Siapa pun yang ditunjuk, kader harus bersedia. Itu penugasan. Kalau dari partai lain, bisa saja nolak," pungkasnya.

Siapa pun Menpora nantinya, dia harus berhadapan dengan berbagai masalah olahraga dan kepemudaan. Masalah yang tengah disorot publik ialah korupsi di Kemenpora, seperti kasus Hambalang dan wisma atlet SEA Games. Tak kalah pelik, masalah di tubuh PSSI. Jadi, siapa Menpora baru? Kita tunggu saja...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com