Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2012, 24 Kepala Daerah Terjerat Korupsi

Kompas.com - 28/12/2012, 18:37 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat, sebanyak 24 kepala daerah/mantan kepala daerah terjerat kasus tindak pidana korupsi sepanjang 2012. Sebagian besar di antaranya merupakan kader Partai Golkar.

"Ada 24 kepala daerah, kepala daerah terbanyak berasal dari Partai Golkar," kata peneliti ICW Apung Widadi dalam jumpa pers pemaparan Outlook Korupsi Politik 2013 di Jakarta, Jumat (28/12/2012).

Dia memaparkan, 24 kepala daerah yang diproses hukum karena diduga korupsi itu terdiri dari tujuh orang politikus Partai Golkar, enam politikus Partai Demokrat, empat kader PDI-Perjuangan, tiga kader Partai Amanat Nasional, dua politikus Partai Kebangkitan Bangsa, dan dua Partai Keadilan Sejahtera.

Sebagian dari mereka telah menjalani proses hukum di KPK, Kejaksaan, maupun Kepolisian. Adapun kepala daerah yang diproses di KPK, adalah mantan Bupati Buol Amran Batalipu (Partai Golkar), mantan Walikota Cilegon Aat Syafaat (Partai Golkar), Bupati Seluma Murman Effendi (Partai Demokrat), dan Walikota Semarang Soemarmo Hadi Saputra (PDI-Perjuangan).

Menurut Apung, para kepala daerah ini terjerat korupsi yang berkaitan dengan praktik mafia anggaran dan penggunaan dana bantuan sosial serta hibah. Tidak jarang pula korupsi dilakukan dalam rangka mengumpulkan dana untuk mengikuti pemilihan umum kepala daerah berikutnya.

Apung juga mengatakan, kasus korupsi kepala daerah akan semakin banyak terungkap. Apalagi, katanya, ada putusan Mahkamah Konstitusi tentang Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang isinya menyatakan kalau pemeriksaan kepala daerah tidak lagi harus seizin presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com