Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader Golkar Dilarang Obral Bicara soal Pencapresan Ical

Kompas.com - 26/12/2012, 03:07 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono menilai kritik dan masukan terkait pencalonan Ketua Umum Golkar Aburizal "Ical" Bakrie seharusnya tidak diumbar ke publik. Hal tersebut diharapkan hanya menjadi pertimbangan internal sehingga tak memperkeruh keadaan. Agung mengimbau kepada seluruh kader Golkar untuk tidak "obral" bicara.

"Kepada para kader Golkar, saya imbau agar menahan diri. Jangan obral bicara akibatnya tidak bisa menciptakan situasi kondusif," ujar Agung, Selasa (25/12/2012), usai menjenguk cucu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Rumah Sakit Pondok Indah.

Pernyataan Agung ini menyikapi surat yang disampaikan Ketua Dewan Pembina Golkar Akbar Tanjung kepada DPP Partai Golkar untuk mengevaluasi lagi pencalonan Ical sebagai capres. Akbar menetapkan batas waktu hingga Juli 2013, agar Ical mendongkrak elektabilitasnya yang selama ini terpuruk di berbagai survei.

"Kalau soal ada usulan seperti yang diusulkan pak Akbar ya boleh-boleh saja. Tapi maksudnya ini kan kemudian dibawa ke publik, harusnya cukup di internal saja," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat ini.

Agung khawatir jika perkara ini bergulir ke publik justru akan memperkeruh keadaan. "Juga akan berpengaruh ke elektabilitas calonnya sndiri. Sebaiknya, kalau pun ada keinginan koreksi hanya di dalam, tidak keluar," ujar Agung.

Lebih lanjut, Agung mengatakan, pencalonan Ical sebagai capres adalah harga mati. Saat ini, Ical tingga berusaha keras untuk menggenjot elektabilitasnya untuk memenangi Pemilihan Presiden 2014 mendatang. "Kalau sudah diputuskan ya sudah. Tapi kami lihat kedepan lah perkembangannya kan masih ada waktu," ungkap Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com