Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Disarankan Segera Evaluasi Pencapresan Ical

Kompas.com - 19/12/2012, 11:11 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar disarankan mengevaluasi pengusungan Aburizal Bakrie alias Ical sebagai calon presiden di Pemilu 2014 dalam waktu dekat. Pasalnya, elektabilitas Ical dinilai sulit ditingkatkan lagi hingga Pemilu 2014.

"Sekarang saja elektabilitasnya belum cukup menanjak. Mesti secepat mungkin dievaluasi supaya persiapannya lebih banyak," kata pengamat politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit di Jakarta, Rabu (20/12/2012).

Arbi Sanit menilai, elektabilitas Ical sulit merangkak naik karena isu kontroversial, yakni lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Hal itu terlihat angka elektabilitas Ical yang belum sampai di atas 25 persen. Padahal, deklarasi Ical sebagai capres sudah dilakukan awal Juli 2012. Apalagi, iklan di televisi serta kampanye ke daerah sudah gencar dilakukan.

Menurutnya, kesalahan Golkar adalah memaksakan pemimpin partainya untuk maju sebagai capres. Padahal, kata Arbi, tidak harus ketua umum partai yang diusung menjadi pemimpin nasional.

"Harus dilihat integritas, kapabilitas, elektabilitas. Seharusnya pemimpin populer alami, bukan pencitraan seperti menjual barang tapi tak ada barangnya," kata dia.

Seperti diberitakan, Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Partai Golkar Akbar Tanjung berpendapat Juli 2013 adalah momen tepat untuk mengkaji dan menganalisis lebih mendalam elektabilitas Ical. Saat itu, tepat satu tahun setelah Ical dideklarasikan sebagai capres.

Hal itu disampaikan pula dalam surat Dewan Pertimbangan Pusat Partai Golkar kepada Ical beberapa waktu lalu. Pemberian batas waktu itu terkait tren elektabilitas Ical. Bila tren elektabilitas Ical meningkat dan dukungan masyarakat meluas, kata Akbar, tidak ada keraguan lagi untuk pencalonan Ical.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

    Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

    Nasional
    Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

    Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

    Nasional
    PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

    PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

    Nasional
    Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

    Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

    Nasional
    Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

    Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

    Nasional
    Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

    Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

    Nasional
    Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

    Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

    Nasional
    Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

    Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

    Nasional
    Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

    Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

    Nasional
    Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

    Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

    Nasional
    Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

    Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

    Nasional
    ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

    ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

    Nasional
    Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

    Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

    Nasional
    Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

    Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

    Nasional
    KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

    KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com