Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPP Demokrat Akui Ruhut Ganggu Soliditas Internal

Kompas.com - 14/12/2012, 20:13 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Pimpinan Pusat  Partai Demokrat akhirnya mengakui bahwa pencopotan Ruhut Sitompul dari kepengurusan DPP lantaran perbedaan sikap Ruhut dengan DPP. Sikap Ruhut disebut mengganggu soliditas internal.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Saan Mustofa mengatakan, pihaknya sadar betul bahwa partainya tengah mengalami masalah yang bertubi-tubi. Untuk keluar dari permasalahan itu, kata Saan, diperlukan soliditas yang kuat di internal.

Namun, kata Saan, sikap Ruhut dinilai oleh para kader telah mengganggu soliditas. Para kader di daerah disebut terganggu dengan pernyataan yang berbeda antara Ruhut dan pengurus DPP lainnya.

"Tujuan rotasi bagaimana membuat solid, bagaimana kerja maksimal. Untuk kerja maksimal tentu harus sesuai kompetensi dan perhatian masing-masing. Maka potensi yang akan mengganggu soliditas tentu harus bisa kita tertibkan," kata Saan di sela-sela acara Silatuhrahmi Nasional (Silatnas) dan HUT ke-11 Partai Demokrat di Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/12/2012).

Saan menambahkan, karena itu DPP mencopot Ruhut sebagai Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Demokrat serta tidak memberikan jabatan di DPP. Jabatan Ketua Depkoinfo kemudian diisi Nurul Qomar. Rotasi dilakukan pada September 2012.

Saan menilai wajar reaksi para kader Demokrat ketika Ruhut menghadiri acara Silatnas sore tadi. "Seluruh kader ingin mewujudkan soliditas. Ketika ingin mewujudkan soliditas itu terganggu oleh pernyataan-pernyataan yang tidak perlu, justru mengganggu soliditas, tentu mereka bereaksi spontan," ucap dia.

Seperti diberitakan, kericuhan sempat terjadi ketika Ruhut menghadiri Silatnas. Beberapa kader meneriaki Ruhut. Ada yang meminta Ruhut dikeluarkan dari ruangan, ada yang menyebut pengkhianat, hingga mendesak Ruhut dipecat dari keanggotaan partai.

Pasca-terungkapnya kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Hambalang, Ruhut terang-terangan meminta Anas Urbaningrum dan kader lain yang disebut-sebut terlibat korupsi untuk bersikap legowo dengan mundur dari kepengurusan partai. Ruhut khawatir Anas terjerat ketika mendekati Pemilu 2014.

Baca juga:
Ruhut: Anas Tersangka, Aku Lengserkan 'Badut-badut' Itu!

Ruhut Didepak dari DPP Demokrat, Tamparan Buat SBY
Ruhut Janji Tak Akan Pindah Partai
Ruhut Tuding Pencopotan Ulah 'Badut-badutnya' Anas
Ruhut Didepak dari DPP Demokrat
Ruhut: Anas Kena di Last Minute, Karam Demokrat

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Ruhut Didepak

Foto lengkap di: KOMPAS IMAGES

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

    Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

    Nasional
    KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

    KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

    Nasional
    Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

    Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

    Nasional
    Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

    Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

    Nasional
    Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

    Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

    Nasional
    Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

    Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

    Nasional
    Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

    Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

    Nasional
    Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

    Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

    Nasional
    Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

    Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

    Nasional
    Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

    Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

    Nasional
    KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

    KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

    Nasional
    Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

    Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

    Nasional
    Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

    Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

    Nasional
    Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

    Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

    Nasional
     Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

    Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com