Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Belajar Ternak Sapi Kok ke Perancis dan China?

Kompas.com - 13/12/2012, 09:49 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kunjungan kerja Komisi IV DPR ke Perancis dan China dalam rangka persiapan revisi Undang-Undang Peternakan dan Kesehatan Hewan mengundang tanda tanya. Para ilmuwan pun heran alasan pemilihan kedua negara itu untuk belajar soal peternakan. Pakar Pangan dan Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Muhammad Ahmad Chozin mengungkapkan, anggota DPR justru harus melihat dulu kondisi nyata di dalam negeri bagaimana peternakan dan kualitas daging ternak di Indonesia.

"Kalau mau kunker, harusnya lihat dulu di dalam negeri bagaimana. Ini penting sehingga saat membuat undang-undang, betul-betul menjiwai permasalahannya," ujar Chozin, Kamis (13/12/2012), saat dihubungi wartawan.

Chozin mengatakan, jika tetap mengharuskan studi banding ke luar negeri, pemilihan negara Perancis dan China cukup mengherankan. Pasalnya, selama ini, impor daging terbesar Indonesia berasal dari Australia dan Selandia Baru. "Kita nggak tahu apa yang mau dilihat di China dan Prancis. Kalau mau melihat sistemnya, apakah tidak lebih baik ke negara-negara pengimpor daging, seperti Australia dan Selandia Baru. Impor daging kita dari sana juga sempat bermasalah karena belum ada kejelasan bebas dari flu burung," kata Chozin lagi.

Hal senada disampaikan peneliti Institute for Development Economic and Finance (Indef) Sugiyono. Sugiyono juga mempertanyakan alasan pemilihan China dan Perancis untuk mempelajari ternak. Menurutnya, Perancis terkenal dengan proses perkembangbiakan yang baik. Namun, jika dalih para anggota dewan ingin belajar soal penyakit kuku dan mulut hewan ternak, negara yang paling tepat dikunjungi adalah India.

"Namun, kalau ingin tahu soal perkembangan ilmu peternakan dan soal penelitiannya, yang paling baik Jerman dan Belanda. Dua negara itu selalu jadi tujuan teman-teman untuk meneruskan studi soal peternakan," imbuh Sugiyono.

Lebih lanjut, Sugiyono mengatakan, kunjungan kerja ke luar negeri memang untuk beberapa hal substansial perlu dilakukan para anggota dewan. Namun, ia mengkritisi waktu kunjungan yang dilakukan mendekati perayaan hari Natal dan akhir tahun. "Harusnya efektif dipastikan di sana tidak libur, jadi tidak sia-sia kunjungannya," kata Sugiyono lagi.

Adapun Komisi IV DPR bidang peternakan dan pertanian melakukan kunjungan kerja ke Paris, Perancis, dan China mulai Selasa (11/12/2012). Kunjungan kerja ini dalam rangka revisi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Anggota DPR yang ikut dalam rombongan ke Perancis ialah 8 orang. Rombongan dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV dari Fraksi PPP Romahurmuzy. Mereka akan melakukan studi banding hingga Jumat (14/12/2012).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com