JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Partai Keadilan Sejahtera menyarankan Komisi Pemberantasan Korupsi agar tidak menggunakan baju tahanan berwarna putih. Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid menilai, warna putih melambangkan kebersihan dan kesucian sehingga tidak tepat jika dikenakan tersangka kasus korupsi. Hal ini disampaikan Hidayat saat menemui pimpinan KPK, Senin (10/2/2012), di Gedung KPK, Jakarta. Kunjungan tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada KPK, khususnya dalam rangka memperingati hari korupsi sedunia.
"Tadi kami sarankan soal baju tahanan KPK yang berwarna putih. Kami sampaikan kalau putih adalah warna dalam konteks tertentu, bendera kita juga putih warnanya yang artinya kesucian. Maka akan jadi aneh jika dikenakan terpidana kasus korupsi," katanya, dalam jumpa pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.
Hadir dalam jumpa pers tersebut Wakil Ketua KPK Adnan Pandupraja.
Hidayat melanjutkan, pihaknya sudah menyerahkan kepada KPK desain baju tahanan yang menurut fraksinya lebih tepat. Menurutnya, lebih tepat jika baju tahanan yang digunakan tersangka kasus korupsi berwarna hitam. Kemudian, karena korupsi kerap disebut sebagai kejahatan kerah putih, kata Hidayat, lebih baik jika hanya kerah bajunya yang dibuat warna putih. Selain itu, menurut Hidayat, lebih baik jika baju tahanan KPK hanya berbentuk rompi, bukan serupa jaket seperti yang ada saat ini.
"Kami mendukung KPK membuat beragam cara untuk menjerakan tersangka korupsi," tambahnya.
Adnan Pandupraja mengatakan, KPK memang memiliki sejumlah desain baju tahanan dengan warna berbeda-beda. Sejauh ini, KPK belum memutuskan desain mana yang akan ditetapkan sebagai baju tahanan.
"Sebenarnya, itu stok lama. Kita sendiri masih dalam proses milih yang terbaik. PKS juga memberikan desain yang sangat bagus dan kita belum memilih," ujar Adnan.
Seperti diketahui, KPK mulai memakaikan baju tahanan ke tersangka maupun terdakwa kasus dugaan korupsi sejak menahan mantan Bupati Buol Amran Batalipu pada 6 Juli lalu. Selanjutnya, setiap tersangka maupun terdakwa diwajibkan menggunakan baju tahanan saat akan menjalani pemeriksaan, baik di Gedung KPK maupun di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
Penggunaan baju tahanan ini diharapkan dapat menciptakan efek jera. Namun, beberapa waktu lalu, pimpinan KPK dikejutkan oleh mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S Goeltom yang menyiasati baju tahanannya menjadi lebih tampak modis. Miranda yang terjerat kasus suap cek perjalanan itu menggunakan ikat pinggang besar untuk memadukan baju tahanan dengan setelan yang dipakainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.