Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati "Gemes" Lihat Penanganan Kasus Korupsi

Kompas.com - 06/12/2012, 18:47 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perseteruan Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kasus korupsi Hambalang sampai skandal Century rupanya membuat pusing mantan Presiden Megawati Soekarnoputri. Megawati pun gemas melihat lambatnya perkembangan penanganan kasus-kasus itu yang disebutnya "malu-malu kucing".

"Sekarang saya tiap pagi melihat koran. Dari ujung sana sampai ujung sini, urusan hukum muter di situ saja. KPK-Polri, Century, Hambalang. Santapan rohani kita melalui media apa betul, yah?" ujar Megawati, Kamis (6/12/2012), dalam acara Megawati Soekarnoputri Awards, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Megawati pun meminta Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD yang juga hadir di acara itu untuk membantu menyelesaikan perkara-perkara tersebut. "Mbok ya situ (Mahfud) kan Ketua MK, ngapain kek. Pakai pasal undang-undang apa gitu. Saya bingung enggak bisa berhenti itu," ujarnya.

Ketua Umum PDI Perjuangan ini mengungkapkan, ia tak habis pikir akan kasus Hambalang yang tak memperlihatkan perkembangan berarti. Ia menyoroti robohnya gedung proyek Hambalang yang sudah jelas menunjukkan ada pelanggaran.

"Sesuatu yange nggak beres ini kenapa enggak dibuka, kayak malu-malu kucing begitu. Mau dibuka tapi enggak juga," kata Megawati.

Seperti diketahui, saat ini, KPK masih melakukan penyidikan kasus Hambalang. KPK baru menetapkan satu orang tersangka dalam kasus ini yakni Deddy Kusdinar selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga telah menerima audit investigasi proyek Hambalang yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dari hasil audit BPK, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan Menteri Keuangan Agus Martowardoyo dianggap lalai lantaran membiarkan kewenangannya digunakan pejabat lain di bawahnya.

Pada Kamis (6/12/2012) petang, KPK menyatakan telah mencegah Andi Mallarangeng bepergian ke luar negeri selama enam bulan.

Baca juga:
KPK Cegah Andi Mallarangeng ke Luar Negeri Selama Enam Bulan

Berita terkait dapat diikuti dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com