JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) hingga saat ini belum memutuskan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung pada Pemilihan Presiden 2014 mendatang. Wacana duet antara Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla baru sebatas politik silaturahim. Hal ini diungkapkan politisi senior PDI-P, Pramono Anung, Senin (3/12/2012), di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
"Itu masih dalam politik silaturahim. Di dalam politik, silaturahim biasa-biasa saja, tetapi belum ada keputusan partai," ujar Pramono.
Ia mengatakan, keputusan PDI-P berada di tangan Ketua Umum PDI-P Megawati. Hingga kini, Mega belum membicarakan soal pencapresan tahun 2014.
"Nanti Bu Mega yang akan memutuskan sesuai mekanisme internal partai. Kalau sekarang masih terlalu dini," kata Wakil Ketua DPR ini.
Jika dilihat dari hasil survei yang dilakukan partai, Pramono mengatakan, popularitas Mega dan JK memang berada di atas. "Mega punya konsitituen yang tetap. Survei mereka ada di satu dua besar," ujarnya.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), Megawati Soekarnoputri sebagai tokoh paling dikenal pemilih. Sebanyak 94 persen responden mengenal Mega. Sementara itu, politisi Partai Golkar, Jusuf Kalla, menguntit di belakang Mega. JK dikenal 88 persen responden.
Sebelumnya, Jusuf Kalla menyatakan bersedia berduet dengan Megawati Soekarnoputri pada Pilpres 2014. Kalla mengaku tidak keberatan maju menjadi calon wakil presiden (cawapres).
"Selama tidak mengatasnamakan Golkar, saya tidak keberatan," kata pria yang kerap disapa JK ini di Kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Serpong, Banten, Sabtu (24/11/2012).
Kalla mengatakan, dia tidak perlu minta izin Partai Golkar untuk mendampingi Mega. Sebab, lanjutnya, hal itu tidak berhubungan dengan partai tersebut. Kalla mengakui akan maju meskipun tanpa Partai Golkar.
"(Menjadi pendamping Mega) itu masih mungkin. Dalam politik, semua hal masih mungkin terjadi," ujarnya.
Kalla menambahkan, dia telah melakukan pembicaraan dengan PDI-P. Ia juga mengatakan sudah sering bertemu PDI-P. Namun, ia menampik jika PDIP-P sudah meminangnya menjadi cawapres. "Itu masih masalah ke depanlah," kata Kalla.
Baca juga:
JK Tak Keberatan Duet dengan Megawati
LSI: Mega-JK, Capres Paling Terkenal
Golkar: Mega-JK Hanya Wacana, Tak Usah Ditanggapi
Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014