Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Masih Bersinar pada Pemilu 2014

Kompas.com - 01/12/2012, 23:41 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei calon presiden yang baru saja dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) masih memunculkan sejumlah nama berlatar belakang militer, baik purnawirawan maupun aktif. Terkait hasil survei tersebut, analis politik Yunarto Wijaya menilai, nama-nama tokoh berlatar belakang militer memang masih cukup berpengaruh pada Pilpres 2014.

"Nama-nama militer harus diakui masih kuat," kata Yunarto saat dihubungi wartawan.

Tiga nama asal TNI yang mencuat dalam survei LSI di antaranya, Menkopolhukam Marsekal (Purn) Djoko Suyanto, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto, dan Kasad Jenderal Pramono Edhie Wibowo. Itu pun belum termasuk Ketua Dewan Pembina Letjen (Purn) Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPP Hanura Jenderal (Purn) Wiranto.

"Jangan lupa, 32 tahun Indonesia dipimpin oleh militer, dan saat ini kita sudah dipimpin SBY hampir 10 tahun yang juga berlatar militer," terang Yunarto menyebutkan alasannya.

Dalam pandangannya, banyak masyarakat Indonesia yang menilai sosok berlatar belakang militer merupakan pemimpin yang ideal karena kedisiplinan mereka. Selain karena pengaruh pemimpin-pemimpin sebelumnya, hal ini dipengaruhi luasnya teritori Indonesia.

"Ini berkaitan dengan masyarakat  kita yang majemuk dan luasnya teritorial kita," jelas Yunarto.

Meski cukup selaras dengan hasil survei, Yunarto memiliki pendapat tersendiri terkait nama-nama calon yang patut diperhitungkan. Menurutnya, nama Prabowo dan Wiranto yang lebih dulu menggaung memiliki tingkat resistensi yang cukup kuat dalam masyarakat.

"Keduanya masih dipandang sebagai tokoh Orde Baru," tambah Yunarto.

Ia justru melihat nama Endriartono sebagai kuda hitam. Walaupun kalah populer, nama mantan Panglima TNI itu relatif bersih dan ketegasannya terlihat saat menjabat petinggi militer.

"Sosok ini bisa menjadi kuda hitam dalam Pilpres 2014," lanjut Yunarto.

Namun, Yunarto juga menyebutkan bahwa kelemahan utama Endriartono terletak pada tingkat popularitasnya yang masih terhitung rendah. Prabowo dan Wiranto serta Djoko Suyanto relatif lebih dikenal luas berkat publikasi yang luas selama ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

    Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

    Nasional
    Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

    Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

    Nasional
    Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

    Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

    Nasional
    Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

    Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

    Nasional
    Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

    Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

    Nasional
    KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

    KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

    Nasional
    Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

    Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

    Nasional
    Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

    Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

    Nasional
    Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

    Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

    Nasional
    Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

    Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

    Nasional
    Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

    Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

    Nasional
    PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

    PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

    Nasional
    Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

    Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

    Nasional
    Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

    Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

    Nasional
    Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

    Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com