Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latihan Bersama AL RI-Malaysia Berakhir di Jakarta

Kompas.com - 29/11/2012, 00:15 WIB
Iwan Santosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Latihan perang bersama (Latma) TNI Angkatan Laut (TNI AL) dan Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) dengan sandi Latma Malindo Jaya 22AB/12 berakhir di Jakarta, Rabu (28/11/2012).

Kepala Dinas Penerangan Armabar Letkol Laut (KH) Agus Cahyono mengatakan, latihan yang digelar sejak 19 November itu melibatkan KRI Lemadang 632 dan KRI Clurit 641. "Pihak TLDM melibatkan dua kapal perang, yakni KD Mahawangsa 1504 jenis kapal pendukung dan KD Selangor 176 jenis kapal patroli lepas pantai serta Pasukan Khas Laut," tutur Agus.

Latihan juga melibatkan Pasukan Khusus TNI AL, yakni Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmabar dan Pasukan Khas Laut (Paskal) TLDM.

Latma Malindo Jaya 22AB/12 dalam pelaksanaan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap latihan di pangkalan, tahap manuver laut, dan tahap pengakhiran. Uraian latihan meliputi pertukaran materi keangkatanlautan, paparan OCS, diskusi dan table top game (TTG), latihan bersama antara Satkopaska TNI AL dengan Paskal TLDM.

Adapun manuver lapangan kapal perang dilakukan di Perairan Teluk Jakarta dan Laut Jawa. Kapal perang kedua angkatan laut tersebut melaksanakan materi berupa departure/entering harbour (berangkat dan memasuki pelabuhan), mine field transit exercise (latihan melintasi daerah ranjau), officer on eatch exercise (latihan perwira jaga), lego jangkar falam formasi, dan lawan sabotase bawah air.

Agus menambahkan, Kopaska TNI AL dan Paskal TLDM antara lain mengadakan latihan physical training, kemahiran menembak, diving (menyelam), dan vessel boarding, search and seizure (VBSS) atau prosedur memeriksa dan menahan kapal yang dicurigai di tengah laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com