Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2012, 11:38 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi XI DPR Linda Megawati memenuhi panggilan Badan Kehormatan, Rabu (28/11/2012). Linda datang untuk dimintai keterangan terkait laporan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yang menyebutkan ia terlibat dalam upaya meminta upeti kepada direksi PT Merpati Nusantara Airlines (MNA). Linda hadir pada pukul 10.45 WIB dan hanya dimintai keterangan BK sekitar 15 menit.

Setelah memberikan keterangan ke BK, Linda kemudian memberikan klarifikasi. Ia mengaku dimintai keterangan BK terkait pertemuan direksi Merpati dengan anggota Komisi XI pada tanggal 1 Oktober 2012.

"Tapi, saya saat itu terlambat datang dan saya tidak pernah meminta upeti, menerima upeti, ataupun memeras. Saya terpukul dilaporkan begini," ujar Linda, Rabu (28/11/2012), di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan.

Linda menjelaskan, pada tanggal 1 Oktober itu, dirinya hanya menyimak bahwa anggota Komisi XI ketika itu berbicara soal Panja Merpati dan business plan.

"Tidak ada upeti ataupun pemerasan. Hanya soal panja dan business plan. Tapi saya datang telat, jadi saya takut salah omong, lebih baik tanyakan ke BK," katanya.

Terkait tindak lanjut atas laporan Dahlan, Linda mengaku belum menyiapkan langkah khusus untuk melaporkan balik Dahlan atas tindak pencemaran nama baik. "Saya serahkan semuanya ke fraksi. Pak Zulkieflimansyah (Wakil Ketua Komisi XI) juga sudah memberikan klarifikasinya," kata politisi Partai Demokrat ini.

Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan melaporkan dugaan permintaan jatah yang dilakukan anggota Komisi XI terhadap direksi PT Merpati Nusantara Airlines (MNA). Di dalam laporannya ke Badan Kehormatan itu, Dahlan menuturkan bahwa ada pertemuan beberapa anggota Komisi XI dengan direksi Merpati yang diindikasikan sebagai upaya meminta jatah pada tanggal 1 Oktober 2012. Hal ini kemudian dibantah oleh anggota Komisi XI dari Fraksi Demokrat, Achsanul Qosasi, yang terlibat dalam pertemuan itu. Menurut Achsanul, pertemuan itu bersifat tidak formal dan hanya membicarakan soal business plan Direktur Utama PT Merpati yang baru, Rudy Setyopurnomo.

Baca juga:
BK Konfrontasi Dirut Merpati dengan Sumaryoto
BK Minta Dahlan Cari Bukti Hukum Pemerasan BUMN
Diperiksa BK 2 Jam, Dirut Merpati Bungkam
Mantan Dirut Merpati Bantah Ada Pemerasan
Hatta: Dahlan seperti Anjing Menggonggong, Kafilah Berlalu

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Dahlan Iskan Versus DPR

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    28th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

    Terkini Lainnya

    Surya Paloh Perintahkan Syahrul Yasin Limpo Pulang untuk Patahkan Asumsi 'Hilang'

    Surya Paloh Perintahkan Syahrul Yasin Limpo Pulang untuk Patahkan Asumsi "Hilang"

    Nasional
    Ditanya soal Keberadaan Syahrul Yasin Limpo usai Kembali ke Tanah Air, Waketum Nasdem: Belum Tahu

    Ditanya soal Keberadaan Syahrul Yasin Limpo usai Kembali ke Tanah Air, Waketum Nasdem: Belum Tahu

    Nasional
    Mentan Syahrul Yasin Limpo Kembali ke Tanah Air, Febri Diansyah Merapat ke Nasdem Tower

    Mentan Syahrul Yasin Limpo Kembali ke Tanah Air, Febri Diansyah Merapat ke Nasdem Tower

    Nasional
    Wakil Menteri Mengaku Tidak Tahu Ada BUMN Jual Senjata ke Myanmar

    Wakil Menteri Mengaku Tidak Tahu Ada BUMN Jual Senjata ke Myanmar

    Nasional
    PDI-P Sebut Semua Kunjungan Ganjar, Termasuk ke Surabaya Dilaporkan ke TPN

    PDI-P Sebut Semua Kunjungan Ganjar, Termasuk ke Surabaya Dilaporkan ke TPN

    Nasional
    Enggan Tanggapi Isu 'Reshuffle', Sekjen PDI-P Singgung Komunikasi Jokowi dengan Ketum Parpol Pengusung

    Enggan Tanggapi Isu "Reshuffle", Sekjen PDI-P Singgung Komunikasi Jokowi dengan Ketum Parpol Pengusung

    Nasional
    Pilkada Akan Dimajukan, Pemerintah Buka Opsi Revisi UU

    Pilkada Akan Dimajukan, Pemerintah Buka Opsi Revisi UU

    Nasional
    GASPOL! Hari Ini: Ganjar Pranowo, Memori Merapi, dan Mbah Maridjan

    GASPOL! Hari Ini: Ganjar Pranowo, Memori Merapi, dan Mbah Maridjan

    Nasional
    Bertemu Kaesang Besok, Puan: Saya Selalu Membuka Diri

    Bertemu Kaesang Besok, Puan: Saya Selalu Membuka Diri

    Nasional
    Komnas HAM Diminta Selidiki 3 BUMN Diduga Jual Senjata ke Junta Militer Myanmar

    Komnas HAM Diminta Selidiki 3 BUMN Diduga Jual Senjata ke Junta Militer Myanmar

    Nasional
    Antusiasnya Warga Kampung Pengarengan Sambut Blusukan Kaesang, Berebut Foto Bersama

    Antusiasnya Warga Kampung Pengarengan Sambut Blusukan Kaesang, Berebut Foto Bersama

    Nasional
    Harap Hasil Positif, PDI-P Ungkit Hubungan Historis dengan Jusuf Kalla Pilpres 2014

    Harap Hasil Positif, PDI-P Ungkit Hubungan Historis dengan Jusuf Kalla Pilpres 2014

    Nasional
    Keselamatan dan Jam Kerja Aman, PGN Sabet 14 Penghargaan Keselamatan Migas 2023

    Keselamatan dan Jam Kerja Aman, PGN Sabet 14 Penghargaan Keselamatan Migas 2023

    Nasional
    Hasto Sebut Megawati Tugaskan Puan Temui Kaesang

    Hasto Sebut Megawati Tugaskan Puan Temui Kaesang

    Nasional
    Eks Kiper di Bandung Diduga Jadi Perantara Uang “Pengamanan” Rp 66 M di Kasus BTS

    Eks Kiper di Bandung Diduga Jadi Perantara Uang “Pengamanan” Rp 66 M di Kasus BTS

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com