Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Berbohong, Dahlan Juga Bisa Disidang Etik

Kompas.com - 27/11/2012, 02:57 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat mengancam Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan untuk disidang etika.

Hal ini menyusul beberapa temuan BK atas laporan Dahlan terkait dugaan pemerasan yang dilakukan anggota DPR terhadap direksi BUMN yang belum menemukan adanya indikasi pemerasan.

"Kalau ada laporan pemeras atau pemalak dan lain-lain, paling tidak, kalau tidak ada yang kena anggota dewan, berarti kan Dahlannya bohong. Harus ada sidang etika juga di sana (Kementerian BUMN)," ujar anggota BK Anshori Siregar, Senin (26/11/2012), di Kompleks Parlemen, Senayan.

Penyelidikan terhadap laporan terus dilakukan BK hingga saat ini. Tercatat, BK telah memintai keterangan beberapa anggota dewan seperti Idris Laena, Sumaryoto, Achsanul Qosasi, dan Zulkiflimanysah. Sementara dari pihak BUMN ialah dirut PT PAL Indonesia, dirut PT Garam, dan dirut PT Merpati Nusantara Airlines. BK juga sudah memintai keterangan tiga mantan dirut ketiga BUMN tersebut.

Dari hasil pemeriksaan sementara, BK masih belum menemukan bukti kuat terkait dugaan pemerasan Merpati yang diduga dilakukan sejumlah anggota Komisi XI pada rapat informal tanggal 1 Oktober silam.

"Sampai sekarang belum ada, tetapi ini bukan hasil akhir kesimpulan," ucapnya lagi.

Sementara politisi PDI-Perjuangan Prakosa mengakui ada beberapa keterangan yang berbeda terkait substansi pertemuan-pertemuan yang dilakukan direksi serta mantan direksi dengan anggota dewan.

"Masih ada perbedaan soal isi substansi pertemuan itu," imbuh Prakosa.

Anshori pun mengakui BK masih perlu mengkonfrontasi beberapa pihak direksi BUMN dengan anggota dewan yang diduga melakukan pemerasan.

"Ini perlunya konfrontasi itu. Siapa yang berikan keterangan bodong, dia yang kena, baik dirut sekarang, dirut lama, maupun beliau (Dahlan Iskan)," ucap Anshori.

Konfrontasi direncanakan akan dilakukan dalam pekan ini atau selambat-lambatnya pekan depan. BK menargetkan bisa mengambil kesimpulan pada masa sidang kali ini yang jatuh pada pertengahan bulan Desember 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com