JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, dirinya tak melaporkan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait upaya pemerasan terhadap BUMN yang diduga dilakukan oknum anggota DPR. Apa yang dilakukannya, kata Dahlan, tak dikonsultasikan dengan Presiden sebagai atasannya.
"Saya tidak minta tanggapan (ke Presiden), saya jalani saja (sendiri)," kata Dahlan, saat ditemui di Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (7/11/2012).
Menurut Dahlan, keinginan untuk memberantas praktik korupsi di Kementerian BUMN dan anak usahanya akan menjadi prioritas sehingga pihaknya tidak perlu memberitahukan atau mengonsultasikan hal tersebut kepada Presiden sebagai atasannya. Menurut Dahlan, tugas Presiden sebagai kepala negara sudah begitu padat sehingga tidak perlu berurusan dengan isu korupsi yang ada di kementerian, yang merupakan tugas menteri terkait untuk memberantasnya.
"Karena Presiden itu luar biasa banyak pekerjaannya. Saya, kan, pembantu Presiden, jadi harus membantu, bukan malah merepotkan," katanya.
Pada Senin (5/11/2012) lalu, Dahlan memenuhi panggilan Badan Kehormatan DPR untuk memberikan keterangan terkait oknum DPR yang melakukan pemerasan terhadap BUMN. Ada tiga peristiwa upaya pemerasan yang dilaporkan Dahlan dan diduga melibatkan dua anggota DPR. Hari ini, Dahlan juga dipastikan akan kembali datang ke BK DPR untuk melengkapi laporannya. Namun, belum dipastikan jadwalnya.
"Yang pasti hari ini akan datang lagi, cuma belum tahu jam berapa. Apa saja yang diserahkan nanti, tunggu nanti saja," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.