Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal SMS Gelap, Humas BUMN Akan Lapor Polisi

Kompas.com - 05/11/2012, 21:24 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian BUMN akan menindaklanjuti kasus pesan singkat gelap yang disebar ke sejumlah media massa terkait inisial anggota DPR yang kerap memeras BUMN. Humas BUMN tengah mempertimbangkan akan menyeret pengirim pesan singkat itu ke aparat kepolisian.

"Ya, kemungkinan kami akan melaporkan ke polisi. Kami akan laporkan sendiri dan Badan Kehormatan sendiri," ujar Kepala Humas BUMN Faisal Halimi, Senin (5/11/2012), seusai memberi keterangan di Badan Kehormatan DPR.

Terkait pelaporan itu, Faisal mengaku akan terlebih dulu meminta saran ke Menteri BUMN Dahlan Iskan. Faisal memastikan bahwa tidak ada satu pun dari 141 BUMN yang ada yang mengaku menyebarkan pesan singkat itu.

"Kami melihatnya ini seperti ingin mengadu domba dua lembaga antara legislatif dan eksekutif dan DPR sebagai lembaga pengawasan sehingga mereka merasa tercemar," kata Faisal lagi.

Akibat pesan singkat itu, Faisal mengaku dihubungi politisi PDI-P Arya Bima dan politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo.

"Saya ditelepon Pak Arya Bima dan Pak Bambang Soesatyo, saya katakan, 'Pak, kami tidak pernah keluarkan SMS seperti itu'. Kami merasa ada yang mengadu domba," ujarnya lagi.

Sebelumnya, di tengah panasnya dugaan kasus pemerasan yang dilakukan anggota DPR kepada BUMN, sempat tersebar pesan singkat gelap di kalangan wartawan. Pesan singkat itu mengatasnamakan Humas BUMN dan menyebut 18 inisial nama anggota DPR yang memeras BUMN disertai asal partainya.

Pesan ini menimbulkan reaksi keras politisi Senayan yang kebetulan namanya berinisial mirip dengan pesan singkat itu. Belakangan, Humas BUMN langsung membantah bahwa pesan singkat itu berasal dari Kementerian BUMN.

Baca juga:
Si Tukang Peras Anggaran...
Dahlan Bisa Ditekan karena Tak Punya Parpol
Kredibilitas dan Reputasi Dahlan Dipertaruhkan
Dahlan, Jadi Pahlawan atau Pecundang?

Berita terkait dapat dikuti dalam topik:
Dahlan Iskan Vs DPR

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

    Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

    Nasional
    Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

    Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

    Nasional
    Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

    Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

    Nasional
    Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

    Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

    Nasional
    PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

    PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

    Nasional
    Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

    Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

    Nasional
    Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

    Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

    Nasional
    PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

    PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

    Nasional
    Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

    Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

    Nasional
    KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

    KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

    Nasional
    KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

    KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

    Nasional
    Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

    Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

    Nasional
    Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

    Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com