Barang bukti itu digelar di Mapolres Poso, Jumat pagi. Hadir dalam gelar barang bukti ini Kapolda Sulteng, Wakil Bupati Poso Samsuri, Komandan Distrik Militer Letkol (Inf) Bobby Prabowo, serta sejumlah tokoh agama dan masyarakat di Poso.
”Semua barang bukti ini milik orang-orang atau kelompok yang terkait jaringan teroris. Mereka adalah orang-orang yang terkait dengan berbagai peristiwa, mulai dari penembakan di Desa Sepe, Desa Masani, bom Kawua, bom pos lantas, dan pembunuhan dua polisi. Rencananya barang-barang ini dipersiapkan untuk melakukan teror di Poso,” kata Kapolda.
Samsuri mengaku terkejut. ”Kami dulu tidak percaya tentang barang-barang seperti ini yang katanya digunakan kelompok atau orang-orang tertentu. Namun, setelah melihat langsung, kami percaya bahwa ada yang seperti ini di Poso. Karena itu, kami meminta aparat keamanan menuntaskan kasus ini karena Poso butuh suasana damai untuk bisa membangun dan agar masyarakat tenang,” katanya.
Ketua Forum Kesatuan Umat Beragama Poso Abdul Gani T Israim juga berharap aparat menuntaskan terorisme di Poso hingga ke akarnya. ”Kami ingin persoalan ini tuntas sampai ke akar-akarnya. Warga Poso ingin hidup tenang dan kami tidak ingin lagi ada teror, apalagi konflik di Poso,” ujarnya.
Kemarin, sedianya ratusan polisi dan tentara menjaga Festival Danau Poso ke-15 yang akan dibuka di Tentena. Namun, rombongan Wakil Gubernur Sulteng Sudarto yang hendak membuka festival itu tertahan di Poso. Rombongan baru lewat setelah menumpang kendaraan Barakuda milik Polda Sulteng. (REN/ONG)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.