Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Periksa Dua Tersangka Simulator SIM

Kompas.com - 01/11/2012, 11:15 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa dua tersangka kasus dugaan korupsi proyek simulator surat izin mengemudi (SIM) di Korps Lalu Lintas Polri, Kamis (1/11/2012). Mereka adalah Bendahara Korlantas Komisaris (Pol) Legimo dan Direktur Utama PT Citra Mandiri Metalindo Abadi, Budi Susanto. Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan bahwa kedua orang itu akan dimintai keterangan sebagai saksi untuk tersangka kasus simulator lainnya, Inspektur Jenderal (Pol) Djoko Susilo.

"Sebagai saksi untuk DS (Djoko Susilo)," ujarnya.

Kedua orang itu pertama kali dimintai keterangan KPK dalam kasus ini. Belum diketahui kapan keduanya akan diperiksa sebagai tersangka. Adapun Legimo diketahui sudah tiba di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, pagi tadi. Sementara Budi, belum diketahui kedatangannya.

Sebelumnya, Budi dan Legimo ditahan Kepolisian setelah keduanya juga ditetapkan sebagai tersangka oleh Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. Keduanya diketahui bebas dari tahanan Polri setelah Kepolisian memutuskan untuk menghentikan penyidikan kasus simulator SIM. Penanganan perkara dua tersangka itu pun sepenuhnya menjadi kewenangan KPK. Selain keduanya, KPK juga menetapkan dua orang tersangka lain, yaitu Djoko dan Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia Sukotjo S Bambang.

Dalam kasus simulator SIM ini, keempat orang itu disangka melanggar pasal penyalahgunaan kewenangan yang menimbulkan kerugian negara atau menguntungkan pihak lain. Adapun kerugian negara dalam proyek ini ditaksir mencapai Rp 100 miliar.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Dugaan Korupsi Korlantas Polri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

    Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

    Nasional
    Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

    Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

    Nasional
    Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

    Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

    Nasional
    Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

    Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

    Nasional
    Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

    Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

    Nasional
    Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

    Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

    Nasional
    Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

    Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

    Nasional
    Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

    Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

    Nasional
    Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

    Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

    Nasional
    Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

    Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

    Nasional
    PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

    PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

    Nasional
    Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

    Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

    Nasional
    Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

    Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

    Nasional
    Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

    Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com