PDI-P: Lampung "Panas", Presiden Kok Malah ke Inggris?

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengkritisi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang bertolak ke Inggris di saat situasi di salah satu wilayah Tanah Air, Lampung, tengah memanas. Seperti diketahui terjadi bentrok warga sejak Sabtu lalu hingga awal pekan ini di Lampung Selatan yang menyebabkan 14 orang tewas.

Lawatan Presiden ke Inggris untuk menerima gelar Ksatria dari Kerajaan Britania Raya. Wakil Sekjen PDI-P Hasto Kristianto mengatakan, Presiden tidak memiliki skala prioritas sehingga lebih memilih kunjungan kenegaraan ke Inggris, sementara permasalahan di Lampung Selatan belum terselesaikan.

"PDI-P meminta Presiden lebih memprioritaskan penanganan konflik dalam negeri. Ketegasan Presiden dibutuhkan oleh rakyat agar kejadian serupa tidak selalu terulang. Ke luar negeri di tengah konflik horizontal dalam negeri sangat tidak etis," kata Hasto, di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Rabu (31/10/2012).

Konflik di Lampung yang belum mencapai jalan damai, menurutnya, bukti kegagalan pemerintah dalam melindungi rakyatnya. "Pemerintah harus bertindak sungguh-sungguh agar tidak ada yang meninggal sia-sia. Harus ada koordinasi dan kerja sama, hak rakyat yang dilindungi negara," katanya.

Berita terkait bentrok di Lampung dapat diikuti dalam topik:
Bentrok di Lampung Selatan