Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ical Ancam Copot Anggota DPR Pemeras BUMN

Kompas.com - 31/10/2012, 09:11 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, partainya akan menghukum dan mencopot oknum anggota DPR asal Fraksi Golkar jika diketahui dan terbukti melakukan pemerasan ke badan usaha milik negara (BUMN). Hal ini menyusul beredarnya pesan singkat gelap yang berisi inisial-inisial anggota DPR yang diduga memeras.

"Pasti akan dihukum dan di-recall dari DPR dan sudah tentu itu harus dibuktikan. Sekarang ini banyak sekali orang yang belum tentu bersalah dihukum oleh media massa," ujar Ical, Selasa (30/10/2012) malam, di Rapimnas IV Partai Golkar di Hotel Borobudur, Jakarta.

Dalam pesan singkat gelap itu, kader Golkar yang diduga kerap memeras ialah AK, IM, SN, NW, dan BS.

Ancaman yang sama juga diungkapkan Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf. Sejumlah politisi Demokrat juga disebut dalam pesan singkat itu, yaitu berinisial JA, SG, dan MJ. Nurhayati mengatakan, pihaknya akan melakukan klarifikasi secara internal terkait beredarnya inisial tersebut.

"Kalau ada anggota F-PD, inisial tiga orang itu, tentu kami akan segera memanggil yang bersangkutan untuk mengklairifikasi dan akan melakukan penyelidikan internal kepada siapa pun anggota F-PD yang diduga namanya tersebut dalam rilis itu," ujar Nurhayati di Kompleks Parlemen, Senayan.

Jika terbukti terlibat dalam pemerasan, Nurhayati menyatakan, partai akan langsung menjatuhkan sanksi. "Sanksinya adalah dilakukan PAW (pergantian antarwaktu)," ujar anggota Komisi I DPR ini.

Kendati demikian, Nurhayati menjelaskan, sanksi akan dilakukan menunggu status hukum yang bersangkutan dahulu. Lebih lanjut, Nurhayati menyatakan, ada beberapa nama anggota DPR dari Fraksi Golkar yang inisialnya mirip seperti JA yang disebutnya Jhonny Alen. Namun, Nurhayati menuturkan, inisial-inisial yang beredar itu tidak sama dengan inisial anggota fraksi yang selama ini digunakan Demokrat.

"Inisial yang kita pakai di fraksi ada. Inisial yang beredar di rilis tidak ada yang sama dengan anggota Fraksi Demokrat," ujarnya.

Baca juga:
Dahlan Diminta Laporkan Anggota DPR Pemeras ke KPK
Ini Empat Modus Anggota DPR Minta "Jatah"
Dahlan, Pilih Bongkar atau Lindungi Oknum DPR?
DPR: Dahlan, Jangan Kebakaran Jenggot!

Dan, ikuti perkembangan beritanya dalam topik:
Dahlan Iskan Versus DPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Nasional
    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Nasional
    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com