Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Kapan Terus Diusik?

Kompas.com - 25/10/2012, 02:48 WIB

Pekerjaan berat

Bupati Poso Piet Inkiriwang mengaku pekerjaan paling berat di Poso pascakonflik adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat agar mau hidup berdampingan satu sama lain. ”Syukurlah, dengan kerja keras, orang-orang yang dulu mengungsi mau kembali dan mau tinggal lagi. Masyarakat juga kembali hidup rukun,” katanya.

Menegakkan citra Poso pascakonflik, termasuk membangun rumah warga dan infrastruktur, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Betapa pun rumah kembali dibangun, infrastruktur dibenahi, toh masih saja belum sepenuhnya bisa mengembalikan Poso seperti dulu. Masih ada sekitar 50.000 atau 25 persen dari total penduduknya yang miskin.

Warga miskin ini sebagian besar berada di wilayah desa dan dusun di Poso yang terpencar di pegunungan, lembah, dan hutan. Wilayah ini sebagian besar masih sulit diakses jalan darat. Banyak di antaranya yang hanya bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua bahkan berjalan kaki. Kondisi ini pula yang membuat banyak desa dan dusun yang sulit terpantau pemerintah atau aparat keamanan. Ini pula yang diduga menjadi salah satu faktor mudahnya kelompok-kelompok terkait teroris membangun basis atau menjadikan tempat pelatihan.

Kemiskinan, kondisi geografis, dan keterbelakangan infrastruktur boleh jadi saling terkait. Seperti dikatakan salah seorang tokoh agama di Poso Adnan Arsal beberapa waktu lalu, warga banyak yang ingin kembali membenahi ekonomi dan menggarap lahan. Namun, persoalan infrastruktur seperti jalan dan pertanian menjadi salah satu kendala.

”Orang punya lahan kakao di gunung dan tidak ada jalan tani. Lalu bagaimana orang bisa mendapatkan hasil dari kakao? Yang ada kakao dijual murah karena pembeli juga menghitung biaya jalan. Ini hanya satu contoh saja,” kata Adnan.

Deklarator ”perdamaian” Malino Jusuf Kalla menilai hal mendesak yang harus diselesaikan pemerintah adalah persoalan ekonomi dan sosial. ”Kalau taraf ekonomi bagus, pekerjaan tersedia, tidak mudah untuk diprovokasi. Tapi kalau hidupnya miskin, mudah sekali memengaruhi mereka untuk berpikir radikal dan tidak rasional,” kata Kalla.

Pemerintah kiranya perlu bekerja maksimal untuk mempercepat pembangunan dan membuka akses ke wilayah terpencil. Rasa saling percaya yang terus tumbuh pada warga Poso patut diapresiasi. Nurani mereka pun bulat untuk melepaskan daerahnya dari arena ”permainan api”. (RENY SRI AYU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com