Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Buka AMCDRR Ke-5 di Yogyakarta

Kompas.com - 23/10/2012, 12:22 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Konferensi Tingkat Kementerian Asia-Pasifik tentang Pengurangan Risiko Bencana (AMCDRR) ke-5 resmi dibuka pada Selasa (23/10/2012). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka pertemuan yang akan berlangsung hingga Kamis (25/10/2012) di Jogja Expo Center, Yogyakarta, ini.

Dalan pembukaan, Presiden menegaskan bahwa pengurangan risiko bencana (PRB) harus menjadi agenda penting dalam manajemen bencana. Ia mengungkapkan, PRB mesti dilakukan dengan dukungan perangkat hukum, kerja sama regional dan internasional, serta keterlibatan masyarakat lokal.

Presiden setidaknya menguraikan 6 hal yang diperlukan untuk mendukung PRB yang sekaligus merupakan refleksi langkah Indonesia pascatsunami Aceh pada tahun 2004.

Hal pertama adalah meningkatkan ketahanan lokal terhadap bencana. Indonesia telah melakukannya dengan program Kampung Siaga di pedesaan daratan dan Desa Pesisir Tangguh di pedesaan wilayah pesisir.

Kedua, Presiden menguraikan pentingnya partisipasi berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung PRB. Ketiga, Presiden menekankan perlunya membangun kapasitas sumber daya manusia dan teknologi di tingkat lokal untuk mewujudkan kesiapsiagaan bencana.

Terkait poin ketiga, Presiden menuturkan, "Kita perlu melibatkan pengetahuan lokal yang terbukti efektif di masa lalu untuk mendukung langkah antisipasi bencana dan mitigasi dampaknya."

"Komunitas lokal memiliki beragam metode untuk menangani bencana. Metode mereka bisa lebih efektif lagi bila diintegrasikan dengan langkah-langkah terkini dan best practices pada manajemen bencana," lanjut Presiden.

Hal keempat, Presiden menjelaskan bahwa pembiayaan adalah faktor penting untuk mencapai kesuksesan PRB. Kelima, Presiden menjelaskan bahwa perlunya koherensi kapasitas lokal dan nasional.

Terakhir, Presiden menekankan pentingnya integrasi PRB pada bencana skala kecil dengan adaptasi perubahan iklim. Pendanaan menjadi isu penting dalam hal ini. Pendanaan yang baik di tingkat lokal penting untuk menyasar target yang tepat.

AMCDRR tahun ini akan menghasilkan Yogyakarta Declaration. Dokumen tersebut penting untuk mendukung upaya PRB di masa depan. Pertemuan ini juga akan membahas strategi setelah berakhirnya Hyogo Framework of Action pada 2015, sebuah komitmen internasional dalam penanganan bencana.

Disadari dalam UN High-Level Panel of Eminent Persons on the Post-2015 Development Agenda September 2012 lalu, bencana jika tak diatasi dapat mengembalikan masyarakat pada kemiskinan. Dilaporkan United Nation International Strategies for Disaster Reduction, laju hilangnya kesejahteraan akibat bencana di kawasan Asia Pasifik saat ini lebih cepat dibandingkan laju peningkatan kesejahteraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Eks Gubernur Babel: Kekayaan Alam dari Timah Berbanding Terbalik dengan Kesejahteraan Masyarakat

    Eks Gubernur Babel: Kekayaan Alam dari Timah Berbanding Terbalik dengan Kesejahteraan Masyarakat

    Nasional
    Ditemani Menko Airlangga, Sekjen OECD Temui Prabowo di Kemenhan

    Ditemani Menko Airlangga, Sekjen OECD Temui Prabowo di Kemenhan

    Nasional
    Megawati Diminta Lanjut Jadi Ketum PDI-P, Pengamat: Pilihan Rasional

    Megawati Diminta Lanjut Jadi Ketum PDI-P, Pengamat: Pilihan Rasional

    Nasional
    Tarif Cukai Rokok Tinggi, Anggota DPR Usulkan Ada Klasifikasi untuk Produk UMKM

    Tarif Cukai Rokok Tinggi, Anggota DPR Usulkan Ada Klasifikasi untuk Produk UMKM

    Nasional
    Megawati Diminta Lanjutkan Jadi Ketum, PDI-P Dianggap Butuh Figur Teruji

    Megawati Diminta Lanjutkan Jadi Ketum, PDI-P Dianggap Butuh Figur Teruji

    Nasional
    Usia Pensiun Perwira Jadi 60 Tahun dalam Draf Revisi UU TNI , Puspen: Sudah lewat Analisis

    Usia Pensiun Perwira Jadi 60 Tahun dalam Draf Revisi UU TNI , Puspen: Sudah lewat Analisis

    Nasional
    Kuota Haji Ditambah, Cak Imin: Gunakan dengan Sungguh-sungguh, agar Tak Timbulkan Kecemburuan

    Kuota Haji Ditambah, Cak Imin: Gunakan dengan Sungguh-sungguh, agar Tak Timbulkan Kecemburuan

    Nasional
    Bantu Turunkan Risiko Stunting di Maluku Utara, Antam Luncurkan Program Antam G-Best

    Bantu Turunkan Risiko Stunting di Maluku Utara, Antam Luncurkan Program Antam G-Best

    Nasional
    World Water Forum 2024 Hasilkan Deklarasi Menteri, Menteri Basuki Paparkan 3 Poin Utama

    World Water Forum 2024 Hasilkan Deklarasi Menteri, Menteri Basuki Paparkan 3 Poin Utama

    Nasional
    DKPP Akan Panggil Sopir Ketua KPU soal Kasus Dugaan Asusila terhadap Anggota PPLN

    DKPP Akan Panggil Sopir Ketua KPU soal Kasus Dugaan Asusila terhadap Anggota PPLN

    Nasional
    Menlu Desak Eropa Hentikan Konflik Palestina-Israel Lewat Solusi Dua Negara

    Menlu Desak Eropa Hentikan Konflik Palestina-Israel Lewat Solusi Dua Negara

    Nasional
    Puspen Sebut Revisi UU Akan Sempurnakan TNI

    Puspen Sebut Revisi UU Akan Sempurnakan TNI

    Nasional
    Jokowi Sebut Australia, Belanda, Jepang Dukung Indonesia Gabung OECD

    Jokowi Sebut Australia, Belanda, Jepang Dukung Indonesia Gabung OECD

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Asisten Pribadi Sandra Dewi

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Asisten Pribadi Sandra Dewi

    Nasional
    PP Tapera, Potongan Penghasilan 3 Persen Berakhir Saat Pekerja Pensiun

    PP Tapera, Potongan Penghasilan 3 Persen Berakhir Saat Pekerja Pensiun

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com