Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI: Biar Selamat, Partai Islam Sebaiknya Berfusi

Kompas.com - 20/10/2012, 20:48 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby mengatakan, sebaiknya partai Islam berfusi menjadi 2 partai besar. Hal tersebut dimaksudkan agar partai Islam tidak gulung tikar di pemilu yang kini didominasi oleh partai beraliran nasionalis.

"Kalau partai Islam masih ingin memiliki pengaruh, solusinya adalah ada upaya untuk mengerucut hanya 2 partai yang muncul ke publik," kata Alfaraby di Jakarta, Sabtu (20/10/2012).

Alfaraby mengatakan, partai-partai Islam di Indonesia, seperti PKB, PAN, PKS, PPP, Partai Bulan Bintang, PKNU, umumnya memiliki visi dan misi yang sama. Banyaknya partai Islam membuat perolehan suara partai Islam tersebar.

Terlebih saat ini ada pergeseran elektoral yang menimpa partai islam. Mayoritas masyarakat Indonesia, lanjutnya, memang memeluk Islam. Namun pilihan politik tidak serta-merta tertuju ke partai Islam. Masyarakat muslim Indonesia, terangnya, cenderung memiliki hasrat politis ke partai nasionalis.

Pada kesempatan itu, Alfaraby menjelaskan tiga alasan mengapa partai Islam terpuruk di mata konstituen.

Pertama, program konkret yang ditawarkan partai Islam bermasalah. Partai Islam hanya menjual simbol keagamaan. Seharusnya, sambung Alfaraby, partai Islam menawarkan program konkret, seperti pengentasan kemiskinan, pemberantasan korupsi, narkotika, dan lain sebagainya.

"Masalah kedua adalah soal integritas. Masyarakat berharap tokoh partai Islam lebih besar ketimbang partai nasionalis, jauh dari kasus korupsi dan moral. Tapi yang terjadi, tidak jauh berbeda,"pungkasnya.

Permasalahan terakhir, partai Islam kurang akomodatif terhadap kepentingan Islam dibandingkan partai nasionalis. Hal ini sepatutnya menjadi tantangan partai.Islam untuk lebih akomodatif dari partai nasionalis dalam memperhatikan Islam.

Namun, yang terjadi bertolak belakang dengan hal tersebut. Menurutnya, sikap akomodatif partai Nasionalis atas agenda Islam tidak diikuti oleh partai Islam sehingga partai itu kehilangan alasan untuk dipilih konstituen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com