Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Cepat Kejar Nazaruddin, Mengapa di Century Lambat?

Kompas.com - 10/10/2012, 18:38 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Kepolisian RI memburu para buronan yang terlibat kasus Bank Century di luar negeri dipertanyakan. Itu dikarenakan Polri belum mampu membawa mereka kembali ke Indonesia untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.

Kinerja Polri itu dipertanyakan oleh anggota Tim Pengawas Bank Century dari Fraksi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, ketika menggelar rapat bersama Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Sutarman dan Wakil Jaksa Agung Darmono di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (10/10/2012). Sutan membandingkan dengan langkah Polri saat memburu Muhammad Nazaruddin, mantan politisi Partai Demokrat.

"Kalau saya bandingkan dengan sahabat saya Nazaruddin, cepat sekali. Kenapa yang ini tidak cepat?" kata dia.

Sutan meminta agar polisi memprioritaskan perburuan para buronan lantaran mereka otak dari pembobolan dana Century. Menurut dia, polisi bisa melacak keberadaan mereka dari saudara para buronan yang ada di Indonesia.

Dalam rapat tersebut, Sutarman mengatakan bahwa polisi masih berkoordinasi dengan interpol untuk mencari para buronan kasus Century, di antaranya Anton Tantular, Dewi Tantular, Hendro Wiyanto, Hartawan Aluwi, Hesham Al Warraq. Red notice telah disebar ke seluruh negara anggota interpol sejak 14 Mei 2012.

"Sampai saat ini belum ada informasi dari negara anggota interpol tentang keberadaan para tersangka. Hesam sebenarnya pernah tertangkap di Arab Saudi. Tapi proses di sana hanya bisa menahan 72 jam. Diinformasikan ke kita apakah (Hesam) masih dibutuhkan. Namun, karena ada proses bersurat lalu habis (masa tahanan), sehingga dilepas polisi Riyadh. Kita sampaikan masih jadi DPO. Pemerintah Arab Saudi juga telah mendata Hesam masih jadi DPO," kata Sutarman.

Menanggapi pernyataan Sutan, Sutarman mengaku tak masalah jika polisi terus dikritik. "Itu menjadi utang kami. Kami mohon maaf sampai sekarang belum tertangkap. Kami dipanas-panasin Pak Sutan jadi semangat untuk mengejar," kata Sutarman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Nasional
    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com