JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto menyampaikan apresiasi terhadap dukungan yang diberikan para pegiat antikorupsi menyusul langkah Polda Bengkulu, didukung Polda Metro Jaya, yang hendak menangkap penyidik KPK asal Polri, Kompol Novel Baswedan. Kompol Novel, yang juga Wakil Ketua Satgas Tim Simulator, berperan penting atas pengungkapan skandal dugaan korupsi simulator ujian SIM Korlantas Polri.
"Atas nama pimpinan KPK, kami mengucapkan terima kasih atas solidaritas dan dukungan teman-teman," kata Bambang kepada para wartawan seusai tiba di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (6/10/2012) dini hari.
Bambang mengatakan, KPK akan menjelaskan kronologis upaya penahanan Kompol Novel oleh Polda Bengkulu. Bambang juga mengatakan akan menggelar konferensi pers seusai pertemuan.
Saat ini, pimpinan KPK, bersama Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana, anggota Komisi III DPR RI Martin Hutabarat, dan sejumlah pihak lainnya, menggelar rapat tertutup di dalam Gedung KPK.
Menurut sumber Kompas.com di KPK, Polda Bengkulu mengaitkan Kompol Novel dengan pelanggaran Pasal 351 ayat 3 KUHP, yakni penganiayaan yang mengakibatkan kematian. Seorang tahanan yang mendekam di wilayah yuridiksi Polda Bengkulu meninggal akibat ditembak. Kasus ini dikatakan terjadi pada 2004. Sumber tersebut belum dapat merinci latar belakang kasus tersebut.
Ikuti beritanya di topik pilihan "Polisi Geruduk Gedung KPK"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.