Ketika keputusan penyelamatan Bank Century diambil pada 21 November 2008, Kalla adalah pejabat presiden karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di luar negeri.
”Kalau pejabat presiden saja tidak tahu, apa lagi yang lain? Karena pemberian dana talangan ke Bank Century melalui operasi senyap, itu menjadi masalah,” kata Kalla dalam rapat Tim Pengawas DPR untuk Penuntasan Kasus Bank Century yang dipimpin Wakil Ketua DPR Pramono Anung, Rabu (19/9), di Jakarta.
Kalla mengatakan tidak hadir dalam rapat 9 Oktober 2008 yang dipimpin Presiden karena tidak diundang. ”Meski ada banyak acara, jika diundang Presiden, pasti datang,” kata Kalla yang tak mempersoalkan apakah diundang atau tidak oleh Presiden.
Kalla mengaku menghadiri rapat untuk antisipasi krisis pada 6 Oktober 2008. Pada 20 November 2008, Kalla memimpin rapat di Kantor Wakil Presiden karena Presiden di luar negeri. Pada rapat pukul 16.00-18.00 yang antara lain dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Boediono ini dinyatakan ekonomi Indonesia dalam kondisi terkendali.
Namun, pukul 20.00, Boediono menemui Kalla dan mengatakan kemungkinan terjadi krisis besar. ”Dua jam ekonomi terkendali, dua jam (kemudian dikatakan) mau kiamat,” kata Kalla.
Selanjutnya, Boediono dan Sri Mulyani yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan kembali rapat, dan pada 21 November dini hari diputuskan menyelamatkan Bank Century.
Kalla menyatakan mengetahui penyelamatan Bank Century dari Sri Mulyani pada 25 November 2008. Padahal, dana untuk penyelamatan sudah dikucurkan sejak 23 November.
Kalla pun bertanya kepada
Kalla lalu meminta Kepala Polri menangkap Robert Tantular, salah satu pemilik Bank Century, dalam waktu dua jam. ”Supaya jangan beri dampak yang terlalu panjang dan untuk pembelajaran, (kasus ini) harus diselesaikan secara hukum,” ujar Kalla. Pengusutan kasus ini dapat dimulai dari Bank Indonesia.
Secara terpisah, Juru Bicara Wakil Presiden Boediono Yopie Hidayat mengatakan, BI dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan menyimpulkan, jika Bank Century ditutup, ada risiko sistemis yang membahayakan ekonomi Indonesia. Penjelasan mengenai hal ini sudah diberikan Gubernur Bank Indonesia saat itu, Boediono. Langkah penyelamatan Bank Century membuat ekonomi Indonesia selamat dari krisis.