Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setya: Saham Bakrie Tak Ada Kaitan dengan Pencapresan Ical

Kompas.com - 14/09/2012, 18:11 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto mengatakan, usaha milik keluarga Aburizal Bakrie alias Ical tidak ada kaitannya dengan pencalonan Ical sebagai presiden di pemilu 2014. Menurut Setya, persiapan dana untuk menghadapi Pilpres 2014 sepenuhnya menjadi tanggung jawab partai.

"Masalah saham (Bakrie Grup) yang melorot, ini tidak ada hubungannya dengan partai. Di dalam partai jelas semua pendanaan partai berjalan dengan baik," kata Setya di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat ( 14/9/2012 ).

Hal itu dikatakan Setya ketika disinggung kabar bahwa perusahaan tambang Group Bakrie kini sedang mengalami resiko gagal bayar (default) atas utang-utangnya. Resiko gagal bayar dari utang Bakrie Group di tahun 2012 disebut mencapai Rp 7,1 triliun dan 275 juta dollar AS.

Setya mengaku dapat maklum jika ada wacana evaluasi pencapresan Golkar yang dilontarkan dari internal partai. Hanya saja, tanpa menyebut angka, setya menyebut elektabilitas Ical sebagai capres terus meningkat. Apalagi, kata dia, masih ada waktu yang panjang yakni sekitar 1,5 tahun untuk terus meningkatkan elektabilitas sampai pemilu digelar.

Setya menambahkan, dalam Rapat Pimpinan Nasional ke IV di Jakarta pada Oktober 2012, tidak akan membahas evaluasi pencapresan Golkar. Pencalonan Ical sebagai capres, kata dia, sudah final seperti keputusan Rapimnas ke III di Bogor.

"Ini menjadi kepentingan kita bersama dan tanggungjawab Partai Golkar untuk menyosialisasi calon kita Pak Aburizal," pungkas Ketua Fraksi Partai Golkar itu.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan, wacana evaluasi pencapresan Ical muncul dari kader-kader yang memang menolak sejak awal Ical menjadi capres. "Mereka tidak hadir pada waktu Rapimnas III lalu. Artinya mereka tidak tahu bagaimana proses pengembalian keputusan," katanya.

Tantowi mengakui bahwa elektabilitas Ical memang belum bergerak linier dengan elektabilitas Partai Golkar. Karena itu lah, kata dia, menjadi tugas semua kader Golkar untuk meningkatkan elektabilitas Ical.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com