Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baleg: Ke Denmark-Turki Bukan Cuma Kaji Logo PMI

Kompas.com - 13/09/2012, 14:59 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat Dimyati Natakusuma mengatakan, pembahasan Rancangan Undang-Undang Palang Merah bukan hanya sekadar terkait logo yang akan digunakan Indonesia. Menurut Dimyati, banyak hal yang akan dibahas dalam mengatur kepalangmerahan.

"Bukan hanya soal simbol. Kalau hanya simbol, ke Kemenhuk dan HAM saja," kata Dimyati di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/9/2012).

Karena itu, kata Dimyati, diperlukan studi banding ke luar negeri. Maka, dipilih negara asal-muasal palang merah maupun bulan sabit, yakni Denmark dan Turki. Dimyati memimpin rombongan anggota Baleg ke Denmark tanggal 3-9 September 2012.

Dimyati menjelaskan, di Denmark rombongan bertemu dengan pihak Red Cross, Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar Indonesia, dan Parlemen. Dia mengaku banyak hal di dapat dapat pertemuan itu.

Red Cross Denmark, kata dia, berdiri independen dan kegiatannya sebagian besar dibiayai oleh masyarakat serta sedikit bantuan pemerintah. Ada pula lembaga yang mengaudit penggunaan keuangan Red Cross. Adapun pengawasan organisasi itu dilakukan oleh pemerintah.

"Pandangan saya, di Indonesia nanti (palang merah) akan diawasi DPR, BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) karena menyangkut rakyat. Pemerintah hanya menyalurkan (dana), tapi bisa juga meminta pertanggungjawaban," kata dia.

Selain mengenai pendanaan, lanjut politisi Partai Persatuan Pembangunan itu, pihaknya mendapat informasi bagaimana dalam proses seleksi anggota palang merah, bagaimana berhadapan dengan penyalahgunaan simbol, konflik sosial, bencana alam, dan lainnya. Namun, dia tak menjelaskan secara rinci apa yang didapat.

Sebelumnya, kunjungan kerja rombongan Badan Legislasi DPR ke Denmark dan Turki menuai kontroversi. Kunjungan dalam rangka pembahasan RUU Palang Merah itu dinilai pemborosan. Sebab, hanya untuk mengkaji logo PMI dikeluarkan anggaran sebesar Rp 1,3 miliar. Apalagi, di tengah kunjungan beredar foto anggota Dewan yang tengah menikmati "Canal Tour" di Kopenhagen, Denmark.

Berita terkait kunjungan kerja ini dapat diikuti dalam berita "DPR Studi Banding PMI ke Turki dan Denmark"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com