Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pistol Farhan Positif Digunakan Untuk Penembakan di Solo

Kompas.com - 05/09/2012, 17:24 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pistol yang disita kepolisian dari terduga teroris, Farhan telah dinyatakan positif yang digunakan untuk aksi penembakan di Solo. Hal tersebut berdasarkan hasil uji balistik proyektil peluru di Pusat Laboratorium Forensik (Pouslabfor) Polri.

"Proyektil dan selongsong yang ditemukan di TKP pada tanggal 17 dan 30, termasuk anak peluru dari tubuh Suherman, itu dinyatakan positif identik kaliber 9 mm, senjata Pietro Barreta," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, Rabu (5/9/2012).

Pistol tersebutlah yang digunakan Farhan untuk menembaki Pos Pengamanan Lebaran di Simpang Gemblengan, Jumat (17/8/2012) dan yang menewaskan Bripka Dwi Data Subekti di Pos Polisi Singosaren, Kamis (30/8/2012). Peluru dari pistolnya itu juga menewaskan satu anggota Densus 88, Briptu Suherman, saat operasi penangkapan, Jumat (31/8/2012) malam.

Pistol Pietro Berreta tersebut sebelumnya disita dari Farhan saat penangkapan di Jalan Veteran, Solo, Jumat (31/9/2012). Pistol menggunakan peluru kaliber 9 mm. Di salah satu sisinya tertulis property Philipines National Police (PNP).

Dalam tas Farhan, polisi juga menemukan tiga buah magazine. Boy menjelaskan pistol tersebut memang berasal dari Filipina.

Namun, bagaimana Farhan mendapatkan pistol tersebut belum dapat dipastikan. Ada kemungkinan ia bawa langsung dari Filipina, sebab Farhan diketahui sebelumnya dari sana.

"Cara mendapatkan belum tau apa didapat atau dibeli, dirampas kita belum tau. Tapi Farhan kan telah meninggal dunia, karena dia yang tahu persis. Yang lain juga mengatakan yang punya senjata itu cuma Farhan," terang Boy.

Dalam hal menembak, Farhan diketahui sudah sangat terlatih. Ia dan beberapa rekanya pernah mengikuti pelatihan militer di Gunung Merbabu, Boyolali, Jawa Tengah. Diduga ia juga mengikuti pelatihan serupa di Poso, Sulawesi Tengah.

Farhan, dan rekannya Mukhsin tewas dalam baku tembak dengan tim Densus 88 di Jalan Veteran, Solo, Jumat malam. Dalam penangkapan tersebut, seorang anggota Densus 88 juga turut tewas, yakni Briptu Suherman.

Kepolisian juga berhasil menangkap Bayu (24), dalam keadaan hidup di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat malam itu. Kemudian menangkap Firman, di Jalan Raya Kalimulya, Perumahan Anyelir, Depok, Jawa Barat, Rabu (5/9/2012) pukul 05.30 WIB.

Keempatnya diduga kuat bertanggung jawab dalam tiga aksi penyerangan terhadap pos pengamanan dan pos polisi di Solo selama bulan Agustus 2012.

Pertama, aksi penembakan di Pospam Simpang Gemblengan, Jumat (17/8/2012). Kedua, di Bundaran Gladak, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (18/8/2012).

Pada kejadian tersebut, dua polisi terluka. Kemudian, yang terjadi di Pos Polisi Singosaren, Jalan Rajiman Serengan, Solo, Kamis (30/8/2012), yang menewaskan seorang anggota kepolisian Bripka Dwi Data Subekti.

Sejauh ini, motif pelaku diketahui sebagai motif balas dendam terhadap aparat kepolisian. Polisi menjadi sasaran utama mereka terkait langkah penegakan hukum terhadap pelaku teror lainnya. Mereka menginginkan polisi membebaskan seluruh tahanan teroris itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Nasional
    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com