Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Hari Terakhir Kartosoewirjo

Kompas.com - 05/09/2012, 15:25 WIB
Roderick Adrian Mozes

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.COM - Bagi kalangan sejarawan, nama Soekarmadji Maridjan Kartoseowirjo sudah tidak asing lagi. Pria asal Jawa Tengah kelahiran 7 Februari 1905 ini merupakan pencetus lahirnya Negara Islam Indonesia (NII). Pergerakan ini dianggap oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai gerakan pemberontakan.

Pada 4 Juni 1962, Kartosoewirjo ditangkap dan kemudian diadili. Selanjutnya, 16 Agustus 1962, ia  dinyatakan bersalah dan divonis hukuman mati oleh Pengadilan Mahkamah Militer. Artikel mau pun buku mengenai sepak terjang Kartosoewirjo sudah sangat banyak. Namun, buku "Hari Terakhir Kartosoewirjo" yang diterbitkan oleh Fadli Zon Library bisa dikatakan menjadi kepingan puzzle yang hilang.

Fadli Zon berhasil mendapatkan 81 foto yang mendokumentasikan hari terakhir Kartosoewirjo sebelum dieksekusi mati dan menerbitkannya dalam bentuk buku.

"Kebanyakan karya yang telah ada, minim sajian foto bersejarah Kartosoewirjo di detik akhir hidupnya. Memang sulit bagi sejarawan untuk mendapatkan foto-foto tersebut. Padahal, dokumentasi ini sangat penting untuk menghadirkan gambaran utuh sejarah hidup Kartosoewirjo. Karena itu, buku ini hadir untuk melengkapi puzzle sejarah Kartosoewirjo yang belum pernah terungkap sebelumnya," tulis Fadli Zon, dalam kata pengantar buku "Hari Terakhir Kartosoewirjo", yang diluncurkan di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (5/9/2012).

Masih dalam kata pengantar bukunya, Fadli menceritakan bahwa foto tersebut dia dapatkan melalui seorang kolektor pada 7 Agustus 2010 di sebuah acara Java Auction (lelang benda-benda filateli dan numismatik). Foto ini pun sempat akan dibeli sejumlah pihak, baik dari dalam maupun luar negeri. Namun, Fadli Zon mampu menyakinkan kolektor tersebut bahwa foto ini akan lebih bermanfaat jika disimpan diperpustakaan miliknya.

"Akhirnya, koleksi foto bersejarah itu jatuh ke tangan saya," tulis Fadli.

Belum diketahui secara jelas siapa yang mengambil foto-foto tersebut. Namun, Fadli hampir bisa memastikan jika foto ini diabadikan oleh tentara. Dalam acara peluncuran buku tersebut juga dipamerkan 81 foto-foto bersejarah tersebut.

Foto dimulai dari pertemuan terakhir Kartosoewirjo bersama keluarganya. Tampak dalam foto tersebut istri Kartosoewirjo, Dewi Siti Kalsum, dan kelima anaknya Tahmid Basuki Rahmat, Dodo Mohammad Darda, Kartika, Komalasari, dan Danti. Terus berlanjut dengan dibawanya Kartosoewirjo menuju Pulau Ubi yang berada di gugusan Kepulauan Seribu.

Ketika turun dari kapal, mata Kartosoewirjo telah ditutup. Kemudian, dia diikatkan di tiang dan regu tembak bersiap menembak. Setelah dieksekusi, komandan regu tembak menembak sekali lagi untuk memastikan Kartosoewirjo telah meninggal.

Buku foto ini menjadi bukti otentik tentang hari terakhir Kartosoewirjo. Melalui buku ini juga lokasi eksekusi dan makam Kartosoewirjo yang sebenarnya telah diungkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com