Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Klaim Menuju Anak Tangga Hambalang Berikutnya

Kompas.com - 04/09/2012, 19:46 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi mengklaim banyak kemajuan yang dicapai dalam penyidikan kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. KPK menuju anak tangga berikutnya setelah menetapkan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Pemuda dan Olahraga Dedy Kusdinar sebagai tersangka.

"Setiap hari ada pemeriksaan, ini kan kemajuan, hasilnya di penyidik. Sejalan dengan proses ini, KPK juga melakukan penyelidikan Hambalang terkait topik yang berbeda," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Selasa (4/9/2012).

Seperti yang diungkapkan pimpinan KPK, kata Johan, Dedy Kusdinar bukanlah yang pertama dan terakhir. Penetapan Dedy sebagai tersangka merupakan anak tangga pertama yang menjadi pijakan KPK untuk menyasar pihak lain yang terlibat.

Bukti-bukti terkait yang ditemukan penyidik KPK selama melengkapi berkas perkara Dedy, akan menentukan sejauh mana KPK bergerak menyasar pihak lain.

"Ini anak tangga yang nanti sejauh mana bukti yang ditemukan yang mengarah ke tangga yang lain," ucap Johan.

Di samping penyidikan berkas perkara Dedy, KPK membuka penyelidikan baru terkait Hambalang. Kasus Dedy Kusdinar ini, lanjut Johan, bisa menjadi pijakan menuju anak tangga lain, bisa juga menjadi bahan pengembangan penyelidikan yang tengah dilakukan KPK.

Dijelaskan Johan, ada sejumlah hal yang menjadi fokus penyelidikan KPK. Salah satu yang ditelusuri adalah aliran dana ke sejumlah pihak terkait proyek tersebut.

"Ada beberapa hal yang mengemuka, bagaimana proses sertifikasi Hambalang, apakah ada suap di sana, dalam proses pengadaannya sendiri, konstruksi dan lain sebagainya, apakah dalam proses itu muncul adanya aliran-aliran dana, itu yang secara global dalam kasus ini," ungkapnya.

Seperti yang diungkapkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin sebelum ini, ada aliran dana ke anggota DPR serta ke Kementerian Pemuda dan Olahraga terkait proyek Hambalang. Nazaruddin bahkan menyebut adik Menpora, yakni Choel Mallarangeng kecipratan uang Hambalang. Tudingan itu pun dibantah Choel.

Menurut Nazaruddin, uang hasil korupsi proyek Hambalang ini mengalir ke Kongres Partai Demokrat di Bandung 2010 lalu. Dalam kongres itu, Anas Urbaningrum terpilih sebagai ketua partai. Informasi ini pun dibantah Anas.

Terkait kemungkinan KPK memeriksa Anas dan Menpora Andi Mallarangeng sebagai saksi penyidikan kasus Hambalang ini, Johan mengatakan sejauh ini pihaknya belum menjadwalkan pemeriksaan kedua petinggi Partai Demokrat itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com