JAKARTA, KOMPAS.com - Ahlul Bait Indonesia mengatakan, organisasi masyarakat akan membawa kasus penyerangan terhadap komunitas Syiah di Sampang ke pertemuan Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa pada September 2012 jika pemerintah tidak memiliki upaya serius untuk menuntaskannya. Sekretaris Jenderal Ahlul Bait Indonesia Ahmad Hidayat mengingatkan, kasus ini dapat mencoreng popularitas Presiden Susilo Bambang di mata internasional.
"Jika Pesiden tidak segera mengambil langkah serius terkait kasus ini (Sampang), maka nama Indonesia akan tercoreng. Tidak tuntasnya kasus ini akan mempermalukan Presiden di depan masyarakat Internasional," ujar Ahmad di Jakarta, Jumat (31/8/2012).
Ahmad mengatakan, Ahlul Bait Indonesia akan menyurati Presiden agar pemerintah segera mengakhiri diskriminasi terhadap komunitas Syiah. Jika tidak ada penuntasan, dirinya mengatakan, komunitas Syiah akan mengupayakan jalur hukum internasional untuk mengakhiri diskriminasi tersebut.
Sebelumnya, Human Rights Working Group (HRWG) akan melaporkan masalah Sampang ke sidang Universal Periodic Review (UPR) Dewan HAM PBB pada September mendatang. Peristiwa tersebut dianggap membuktikan pemerintah Indonesia bersikap intoleran karena tidak melindungi warga negaranya.
"Pada bulan September depan, kami (HRWG) akan membawa kasus penyerangan Syiah di Sampang ke UPR Dewan HAM PBB," ujar Wakil Direktur HRWG Choirul Anam dalam pernyataan bersama Koalisi Solidaritas Kasus Sampang di Kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Senin (27/8/2012) lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.