Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FITRA: Rakyat Berhak Tahu Anggaran Open House Istana

Kompas.com - 20/08/2012, 10:07 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Ucok Sky Khadafi mengatakan, rakyat berhak dan layak mengetahui anggaran sebesar Rp 1,5 miliar untuk open house Hari Raya Idul Fitri 1433 H di Istana Kepresidenan.

"FITRA pantas mengumumkan anggaran open house Istana menelan 1,5 miliar rupiah karena yang dipakai sebagai anggaran open house itu berasal dari anggaran publik (APBN), di mana prosesnya melalui lelang yang diadakan oleh Setneg. Anggaran publik adalah pajak yang dikumpulkan oleh negara yang diperuntukkan bagi kemakmuran rakyat banyak. Kalau anggarannya dari merogoh kocek pribadi, ya FITRA tidak pantas mengungkapkan itu ke publik, tapi kalau di Istana ini kan lain, anggaran APBN yang dipakai untuk open house," ujar Ucok saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (20/8/2012).

Ucok menjelaskan, Presiden memang berhak melakukan open house. Namun, banyak tokoh masyarakat atau pemimpin partai melakukan open house bukan mempergunakan atau menggerus anggaran dari negara. Menurutnya, para tokoh dan pemimpin partai tersebut mengadakan open house dengan jalan merogoh kantong pribadi mereka masing-masing.

Kegiatan tokoh-tokoh ini, kata Ucok, memperlihatkan bahwa open house saat peringatan Idul Fitri adalah sebuah tradisi Indonesia. Dia menambahkan, dengan demikian acara open house tersebut bukan acara kenegaraan, tapi acara tradisi Lebaran untuk setiap tahun. Anggaran acara tersebut, baik itu presiden, menteri, maupun pemimpin partai politik, sebaiknya menggunakan anggaran pribadi untuk menggelar acara ini.

"Kalau mengadakan open house, dengan alasan ingin dekat dengan rakyat tetapi tetap menggerus uang negara, itu namanya pemimpin tidak mau rugi dan tidak mau berkorban demi rakyatnya," kata Ucok.

Dia mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus membedakan antara urusan kegiatan tradisi dan kegiatan kenegaraaan. Ia berpendapat Presiden Yudhoyono dapat membedakan antara urusan negara dan Partai Demokrat. Ketika menyangkut urusan partai, misalnya, Presiden Yudhoyono menggelar konferensi pers di Cikeas dan menggelarnya di istana dalam kapasitasnya sebagai Kepala Negara.

Menurut Ucok, Presiden Yudhoyono harus belajar dari tokoh masyarakat atau pemimpin partai yang mengadakan open house dengan uang dari kantong sendiri. "Kalau SBY menerapkan open house, tapi anggaran bukan dari anggaran negara alias uang rakyat, itu memperlihatkan SBY hemat dan prihatin atas defisit anggaran kita," kata Ucok.

Juru Bicara Presiden Julian Aldri Pasha mengatakan bahwa Sekretariat Nasional Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Seknas FITRA) tak pantas mengungkapkan dan menanyakan soal transparansi acara open house di Istana Negara pada Minggu (19/8/2012) yang disebut menghabiskan dana hingga Rp 1,5 miliar. Open house di Istana Negara, kata Julian, digelar sebagai bentuk perhatian Presiden terhadap warga yang ingin bersilaturahim dengannya dan keluarga.

"Jadi, ini bukan inisiatif yang tidak ada alasan. Tradisi ini berlangsung setiap tahun. Jadi, kami kira tidak logis dan pantas menanyakan hal-hal yang tidak substansial," kata Julian kepada para wartawan di Istana Negara, Jakarta, Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Nasional
    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Nasional
    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    Nasional
    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Nasional
    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Nasional
    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Nasional
    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com