Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Krisis Bangsa, Din Tawarkan 10 Watak Jalan Tengah

Kompas.com - 19/08/2012, 10:05 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com-Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menawarkan 10 watak jalan tengah yang perlu menjadi budaya baru bangsa Indonesia atau dasa budaya jalan tengah.

"Ke-10 Dasa Budaya Jalan Tengah di antaranya adalah merdeka dari kebiasaan mementingkan diri sendiri dan kelompok, tirani perasaan benar sendiri, sifat-sifat feodalisme dan primordialisme," ujarnya saat kotbah Idul Fitri 1433 H di Lapangan Masjid Agung Al-Azhar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (19/8/2012) pagi.

Hadir dalam shalat Idul Fitri itu pengurus Masjid Agung Al-azhar seperti Wakil Ketua Takmir Masjid Agung Al-azhar dan pengurus PP Muhammadiyah lainnya, serta pengusaha yang juga mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Sutrisno Bachir. Sutrisno duduk di deretan depan jamaah shalat Idul Fitri tersebut namun tak terlihat satu pun pejabat pemerintah lainnya.

Watak jalan tengah lainnya, tambah Din, adalah merdeka dari budaya yang selalu mencela, kekerasan, kebiasaan korupsi, bergantung pada bangsa lain, rendah diri dalam pergaulan antarbangsa. "Merdeka dari kecintaan pada dunia fana belaka untuk menyeimbangkan kehidupan dalam praktik beragama," lanjutnya.

Menurut Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu, dasa budaya jalan tengah itu diharapkan bisa menjadi solusi dari keterpurukan bangsa Indonesia di berbagai hal seperti korupsi, ekonomi dan investasi, kedaulatan sumber daya alam dan mineral, moral dan kehidupan politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com