Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LIPI: Pembubaran Fraksi di DPR, Tindakan Bagus!

Kompas.com - 12/08/2012, 08:18 WIB
Dyama Khazim Setyadi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro menilai langkah permohonan uji materiil oleh GNPK di MK merupakan langkah yang bagus. Parlemen sejatinya hanya butuh Komisi bukan Fraksi Partai Politik.

"Itu (pembubaran fraksi parpol) bagus. Parlemen di luar negeri tidak ada fraksi kok. Parlemen itu butuhnya komisi bukan fraksi," ujar Siti di Cikini, Jakarta, Sabtu (12/8/2012) malam. Dia menjelaskan jika fraksi di Parlemen dibubarkan maka yang mengontrol wakil rakyat adalah ketua umum partai di luar parlemen.

Dia menambahkan keberadaan fraksi berakibat pada kepemimpinan parpol yang cenderung otoriter di parlemen. Hal tersebut menyimpang dari pilar demokrasi. Selain itu, lanjutnya, keberadaan fraksi malah menyebabkan parpol melakukan tindak penyimpangan dan penyalahgunaan kekuasaan.

Kalau fraksi, tandasnya, tetap dikembangkan dan dilindungi parlemen maka wakil rakyat yang menyelewengkan kekuasaan akan semakin bertambah banyak. "Begitu pula nilai kepemimpinan mereka rusak. Menurut saya nilai kepemimpinan itu harus ditingkatkan, bukan malah diturunkan dengan kelakuan yang buruk," tambahnya.

Siti menghimbau pada wakil rakyat untuk harus memberi contoh kepada para kadernya kalau mereka tidak termasuk politisi busuk. Demokrasi, terangnya, haruslah berkolerasi dengan good governance. Kalau saat ini, ia nilai, demokrasi berkorelasi dengan bad governance, salah satunya karena keberadaan fraksi.

"Kita harus menuntut pada pemimpin kita yang dari parpol untuk memberikan pendidikan yang baik kepada rakyat. Mereka harus bangun civil society yang kuat dan kencang. Bukan malah membagun kepentingan parpol melalui fraksi di atas kepentingan civil society," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com