Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 88.320 Personel Polri Amankan Arus Mudik di Seluruh Indonesia

Kompas.com - 10/08/2012, 10:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Republik Indonesia menyiagakan 88.320 personelnya untuk mengamankan pelaksanaan hari raya Idul Fitri tahun 2012. Jumlah personel itu tersebar di seluruh kepolisian daerah di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Jumat (10/8/2012), dalam apel gelar pasukan di lapangan Monas, Jakarta Pusat.

Ia menambahkan, seluruh personel tersebut merupakan bagian dari tim Operasi Ketupat yang dilakukan mulai hari ini hingga tanggal 26 Agustus 2012. Operasi Ketupat ditujukan untuk mengamankan pelaksanaan hari Raya Idul Fitri dan tradisi mudik.

"Tradisi mudik tahunan, berimplikasi pada peningkatan aktivitas manusia di beberapa tempat. Selain itu juga terjadi peningkatan orang dan barang dalam jumlah besar yang bisa berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat serta keamanan, keselamatan, dan kelancaran lalu lintas," ujar Timur.

Potensi gangguan kriminalitas yang mungkin terjadi, lanjut Timur, yakni pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan kekerasan, dan pencurian rumah kosong. "Hal-hal ini harus mendapat perhatian bersama," kata dia.

Selain gangguan kamtibmas, Kapolri menuturkan, potensi lain yang perlu diwaspadai adalah aksi anarkisme dan terorisme. "Dengan adanya ancaman-ancaman ini perlu anggota Polri yang maksimal merumuskan langkah inovatif dan berpotensi kerawanan yang terjadi," tutur Timur.

Berdasarkan karateristik kerawanan pada operasi kali ini, beberapa kepolisian daerah dikelompokkan ke dalam prioritas 1 dan prioritas 2. "Kepolisian daerah yang masuk dalam prioritas 1 adalah Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Polda Jawa Timur, Polda Bali, Polda Sumatera Selatan, Polda Sulawesi Selatan, Polda DIY, Polda Lampung, dan Polda Banten. Sisanya masuk ke prioritas kedua," imbuh Timur.

Untuk mengamankan potensi kerawanan yang timbul itu, Polri juga sudah menyebar 88.320 personelnya di sejumlah pos pengamanan (pospam) dan pos pelayanan (posyan). "Kepada semua anggota Polri saya instruksikan siapkan mental, fisik, dan komitmen moral. Ini operasi kemanusian, sehingga perlu pelayanan yang humanis," tegas Kapolri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

    Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

    Nasional
    Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

    Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

    Nasional
    Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

    Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

    Nasional
    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

    Nasional
    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    Nasional
    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Nasional
    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Nasional
    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Nasional
    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com