Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebaran Tahun Ini, Jumlah Pemudik Motor Naik Drastis

Kompas.com - 23/07/2012, 09:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Perhubungan DKI Jakarta memprediksi jumlah penumpang angkutan Lebaran 2012 meningkat 1.095.288 orang atau naik 15,11 persen daripada tahun 2011. Pengguna motor diprediksi naik drastis 333.473 orang atau naik 27,79 persen dibanding tahun 2011.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, jika pada 2011 jumlah pemudik yang naik kendaraan pribadi 4.956.730 orang, pada tahun ini diperkirakan mencapai 5.934.586 orang. Dari jumlah pengguna kendaraan pribadi tersebut, yang naik mobil pribadi diperkirakan sebanyak 4,401.246 jiwa, sedangkan yang naik sepeda motor sebanyak 1.533.340 jiwa.

”Jumlah pengguna sepeda motor meningkat jauh jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang hanya 1.199.867 jiwa,” papar Pristono, Minggu (22/7/2012).

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Balaikota DKI Jakarta, akhir pekan lalu, juga mengimbau warga Jakarta agar tidak menggunakan sepeda motor untuk mudik Lebaran. ”Mudik dengan motor memang murah dan cepat. Namun, faktor keamanan kurang terjamin karena pengendara motor lebih cepat merasa lelah untuk jarak tempuh yang jauh,” kata Fauzi.

Selain itu, pengendara motor cenderung untuk mengangkut beban dalam jumlah yang melebihi kapasitas. Hal itu akan mengganggu daya tahan dan konsentrasi pengendara motor. Akibatnya angka kecelakaan pemudik sepeda motor tinggi.

Menurut Fauzi, pemudik sebaiknya merencanakan perjalanannya terlebih dulu. Pemudik bisa memaketkan motornya terlebih dahulu ke kampung halaman, baru setelah itu pemudik menggunakan kereta api atau bus antarkota antarprovinsi.

Dengan demikian keselamatan pemudik lebih terjamin, dan pemudik bisa memanfaatkan motor sebagai sarana transportasi selama di kampung halaman.

Sementara itu mudik bareng AHM akan digelar pada 15 Agustus dengan tujuan Semarang dan Yogyakarta. Setiap tujuan, kendaraan yang dioperasikan akan mengangkut 550 motor dan 1.100 orang. Motor diangkut dengan truk, sedangkan orang diangkut dengan bus. Untuk pendaftaran, akan ditunjuk tujuh tempat layanan purnajual, dan peserta membayar Rp 50.000, ber-KTP DKI, SIM, dan STNK motor Honda.

Bus AKAP

Pristono juga mengingatkan pemudik sepeda motor bahwa jumlah bus antarkota antarprovinsi (AKAP) sangat mencukupi.

”Sejak banyak penerbangan murah dan pemudik menggunakan kendaraan pribadi, pengguna bus AKAP menurun. Padahal pelayanan bus saat ini sudah baik. Selain itu, kami juga menyediakan terminal utama dan terminal bantuan. Jumlah terminal itu cukup banyak, ada 14 terminal dan tersebar di seluruh Jakarta. Dengan demikian terminal-terminal itu bisa dijangkau oleh seluruh warga Jakarta,” tutur dia.

Pristono menjelaskan, tahun ini, jumlah bus AKAP yang disediakan sebanyak 8.294 armada. Jumlah ini belum termasuk bus untuk mudik bareng gratis yang disediakan perusahaan sponsor.

Mengenai tarif tiket angkutan bus AKAP, Pristono juga mengatakan, pihaknya akan mengawasi dengan ketat tarif angkutan bus ekonomi.

”Sudah banyak bus yang dikandangkan karena ketahuan menaikkan harga di luar ketentuan. Pada tahun lalu ada 83 bus yang terjaring,” ucap Pristono.

Namun, untuk tiket bus eksekutif, pemerintah tidak mengawasi tarifnya.

Bus mudik gratis

Sebagaimana Lebaran pada tahun-tahun sebelumnya, banyak perusahaan juga menyediakan bus mudik gratis. Manajer Komunikasi Astra International Tbk Yulianwarman mengatakan, Astra Honda Motor juga akan memberikan layanan mudik bareng gratis. Tata cara pendaftaran dan tempat keberangkatan akan diumumkan kemudian.

”Sepeda motornya akan kami naikkan truk, sedangkan orangnya kami naikkan bus,” ujar Yulianwarman. (ARN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com