Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emma Norma Soedharmono Akan Dimakamkan di TMP Kalibata

Kompas.com - 18/07/2012, 23:06 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Emma Norma Soedharmono, istri Soedharmono, Wakil Presiden ke-5 RI, meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (18/7/2012) siang.

Menurut informasi dari pihak keluarga, almarhumah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Kamis (19/7/2012).

"Insya Allah dimakamkan di Kalibata, besok, insya Allah pukul 10.00 WIB," kata Tantyo AP Sudharmono (55), putra ke-3 almarhumah, di rumah duka, Jalan Senopati 44B, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Almarhumah akan dimakamkan berdampingan dengan makam suaminya, Almarhum Letjen (Purn) Soedharmono, yang dimakamkan di lokasi yang sama pada 26 Januari 2006.

Menurut Tantyo, almarhumah sudah lama menderita komplikasi penyakit usia tua. Beberapa organ tubuh utamanya telah mengalami gangguan, terutama infeksi paru-paru. Istri mantan Ketua Umum Golkar ini terpaksa menjalani perawatan medis sejak Februari 2012.

"Beliau berangkat ke RSPP itu tanggal 18 Februari yang lalu. Lebih kurang tiga-empat minggu sempat ke Singapura," kata Tantyo, yang juga putra bungsu mantan Mensesneg tersebut.

Almarhumah mengembuskan nafas terakhir sekitar pukul 14.30 WIB siang tadi, meninggalkan tiga anak dan 12 cucu. "Alhamdulillah, jadi Ibu bukan hanya bagi putra-putrinya saja, tapi banyak orang karena karyawan-karyawan di Setneg sangat merasakan jiwa keibuan Ibu," pungkas Tantyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com