Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertha Benarkan Nazaruddin Berencana Alihkan Aset

Kompas.com - 17/07/2012, 22:08 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Partai Demokrat, Bertha Herawati membenarkan kalau mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin berencana mengalihkan asetnya. Informasi soal pengalihan aset Nazaruddin ini termasuk hal yang digali penyidik KPK dalam pemeriksaan Bertha, Selasa (17/7/2012).

"Saya nggak tahu ada pengalihan aset itu. Cuma ada rencana, tapi belum ada yang dialihkan," kata Bertha di gedung KPK, Jakarta, seusai diperiksa.

Bertha diperiksa sebagai saksi untuk Mohamad Hasan Bin Kushi, warga negara Malaysia yang menjadi tersangka karena diduga menghalang-halangi penyidikan kasus dugaan korupsi proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang melibatkan istri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni.

Menurut Bertha, rencana pengalihan aset Nazaruddin tersebut belum terlaksana. Bertha menyangkal membantu pengalihan aset Nazaruddin. "Saya gak ada ngurusin aset yang dialihkan, sama sekali tidak ada. Jadi itu hanya mungkin perkiraan orang begitu yah," ujarnya.

Selain menjadi pengurus Partai Demokrat, Bertha juga berprofesi sebagai notaris. Dari laman resmi Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan HAM terkait data notaris disebutkan, Bertha adalah notaris dalam pendirian perusahaan Berkah Alam Berlimpah dan Eksekutif Money Changer. Kedua perusahaan itu merupakan anak perusahaan Grup Permai yang dikendalikan Nazaruddin.

Informasi di KPK mengungkapkan, peran Bertha antara lain diduga membantu mengamankan aset-aset milik Nazaruddin. Bantuan itu antara lain mengaburkan kepemilikan aset-aset tersebut agar seolah-olah bukan lagi milik Nazaruddin. KPK sudah meminta Imigrasi mencegah Bertha bepergian ke luar negeri demi kepentingan penyidikan.

Terkait hubungannya dengan dua warga negara Malaysia yang diduga membantu pelarian Neneng, Bertha mengaku kenal keduanya. Menurut Bertha, dua warga negara Malaysia itu, yakni Hasan dan R Azmi berhubungan dengannya sebagai calon investor. "Mereka hanya mau beli pabrik, tapi itu pun belum jadi," katanya.

Bertha mengatakan, kedua orang Malaysia itu mencari sesuatu yang bisa mereka tanamkan modalnya baik terkait perusahaan Nazaruddin maupun perusahaan lain. "Orang Malaysia ini hanya datang ke saya mencari sesuatu yang bisa untuk mereka investasi di sini dan bukan hanya milik Nazarudin yang mereka cari tapi juga milik yang lain," ujar Bertha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Nasional
Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Nasional
Ganjar Yakin Megawati Sampaikan Sikap Politik PDI-P untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran Saat Kongres Partai

Ganjar Yakin Megawati Sampaikan Sikap Politik PDI-P untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran Saat Kongres Partai

Nasional
Persiapan Peluncuran GovTech Makin Matang, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia

Persiapan Peluncuran GovTech Makin Matang, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia

Nasional
Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu 'Poco-Poco Kepemimpinan', Sindir Pemimpin Maju Mundur

Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu "Poco-Poco Kepemimpinan", Sindir Pemimpin Maju Mundur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com