Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulanya, Haris Tawarkan Nama Irgan untuk Urus DPID

Kompas.com - 17/07/2012, 16:16 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha Fahd El Fouz atau Fahd A Rafiq mengaku pernah ditawari politikus Partai Golkar, Haris Surahman, untuk mengurus proyek Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID). Mulanya, Haris mengajukan nama Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Irgan Chairul Mahfiz, sebagai orang dalam di DPR yang bisa membantu Fahd.

"Awalnya, dibilang (Haris) Pak Irgan dari PPP. Dia (Haris) bilang 'Ini sakti bos'," kata Fahd, menirukan perkataan Haris saat itu.

Adapun Fahd bersaksi dalam persidangan kasus dugaan suap DPID dengan terdakwa Wa Ode Nurhayati di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (17/7/2012). Menurut Fahd, Irgan kemudian tidak jadi mengurus proyek DPID tersebut. Haris lalu menggantinya dengan Wa Ode Nurhayati yang disebut 'lebih sakti'.

"Terus dia (Haris) ganti. 'Ternyata slot-nya dia (Irgan) sudah penuh, kita ganti orang bos, lebih sakti lagi, Ibu Wa Ode'," tutur Fahd, menirukan ucapan Haris saat itu.

Kemudian, Fahd dipertemukan Haris dengan Wa Ode Nurhayati. Menurut Haris, katanya, Wa Ode bisa membantu Fahd agar Kabupaten Pidie Jaya, Benar Meriah, dan Aceh Besar mendapat alokasi dana DPID.

Sebelumnya, Fahd sudah bertemu dengan Bupati Pidie, Benar Meriah, dan Aceh Besar untuk membicarakan proyek PDIP ini. Kepada setiap bupati, Fahd berjanji bisa mengurus agar daerah tersebut mendapat alokasi dana transfer daerah.

"Saya bilang 6 persen yang dimasukkin. Haris bilang yang 5 (persen) ke dalam (ke DPR), dan 0,5 buat saya, 0,5 lagi buat dia (Haris)," ungkap Fahd.

Selanjutnya, Fahd menyerahkan commitment fee 5 persen senilai Rp 6 miliar ke Haris Surahman. Uang tersebut, kata dia, kemudian diteruskan Haris ke staf pribadi Wa Ode, yaitu Sefa Yolanda.

"Langsung saya kasih Rp 6 miliar ke Haris, Rp 2 miliar, Rp 2 miliar, RP 2 miliar secara bertahap dari Bank Mandiri Cabang DPR, tarik tunai, setor tunai," kata Fahd.

Dalam kasus dugaan DPID, Wa Ode didakwa menerima suap dari tiga pengusaha, yakni Fahd, senilai Rp 5,5 miliar, Paulus Nelwan sebesar Rp 350 juta, dan Abram Noach Mambu senilai Rp 400 juta. Dia juga didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang terkait kepemilikan uang Rp 50,5 miliar dalam rekeningnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Nasional
    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com