Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Dilanjutkan, Hambalang Perlu Tambahan Anggaran

Kompas.com - 10/07/2012, 19:40 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, memerlukan tambahan anggaran jika pembangunannya dilanjutkan. Pasalnya, perlu dilakukan perbaikan dengan rekayasa teknologi agar semua bangunan aman digunakan.

Hal itu terungkap dalam rapat kerja antara Panitia Kerja P3SON Komisi X DPR dan sejumlah pihak di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (10/7/2012).

Dalam rapat itu hadir Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM Surono, Guru Besar Universitas Parahyangan Paulus P Raharjo, pihak konsultan perencana, pelaksana proyek, dan lainnya.

Sebelumnya, dua bangunan di dalam lokasi proyek Hambalang ambruk karena tanahnya ambles. Insiden itu terjadi Kamis 24 Mei 2012 tengah malam setelah hujan deras mengguyur kawasan itu. Akibatnya, pembangunan proyek itu dihentikan sementara.

Paulus mengatakan, perlu dilakukan rekayasa teknologi agar bangunan lain tidak ikut ambles. Perlu dilakukan penataan aliran air tanah ataupun aliran air permukaan sehingga konstruksi, bangunan, dan infrastruktur yang sudah ada tetap aman.

Langkah itu perlu dilakukan lantaran kondisi bebatuan lempung di bawah permukaan tanah dapat lembek jika terkena air. Akibatnya, tanah bisa ambles jika ada beban bangunan di atasnya. Sebaliknya, jika kena panas, batuan itu bisa retak-retak.

Menurut Paulus, jika diperbaiki, bangunan di P3SON aman untuk ditempati. Bahkan, kata dia, umur bangunan bisa bertahan sampai 50 tahun. Namun, perlu tambahan dana untuk memperbaiki itu. Tak disebutkan berapa dana yang dibutuhkan.

Ketua Panja Agus Hermanto mengatakan, pihaknya akan meminta second opinion terlebih dulu  dari pakar Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung mengenai layak atau tidaknya proyek itu dilanjutkan. Setelah itu, Panja akan mengambil keputusan mengenai kelanjutan proyek itu.

Adapun mengenai anggaran, kata dia, akan dibicarakan setelah itu. "Anggaran merupakan pembicaraan lebih lanjut," kata Agus.

Anggota Panja dari Fraksi PDI-P Dedi Gumilar mengatakan, saat ini P3SON dalam posisi dilematis. Pasalnya, jika tidak dilanjutkan, anggaran yang sudah dikucurkan senilai Rp 675 miliar akan mubazir. "Kalau diteruskan, tambah biaya," kata Dedi. Jika tak ada tambahan biaya, perampungan proyek itu masih memerlukan dana Rp 578 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com