Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeslim Abdurrahman Berpulang

Kompas.com - 06/07/2012, 21:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Cendekiawan muslim Moeslim Abdurrahman (65) meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Jumat (6/7/2012) malam pukul 19.30 WIB.

 

"Telah meninggal dunia, sahabat dan saudara kita tercinta, Moeslim Abdurrahman, Jumat, 6 Juli 2012, jam 19.30. Jenazah disemayamkan di Jalan Persada Raya Blok VII/No. 15, Perumahan Taman Sari Persada, Jatibening, Bekasi (keluar pintu tol Jatibening belok kiri, kira-kira 150 m)," demikian pesan yang diterima Kompas.com dari pengamat politik Sunardi Rinakit.

Kabar duka itu juga disampaikan dibenarkan oleh Yenny Wahid, putri sulung mantan presiden Abdurrachman Wahid (Gus Dur). Moeslim dikabarkan meninggal setelah menderita komplikasi diabetes dan jantung.

Lahir di Lamongan Jawa Timur, 8 Agustus 1947, Moeslim sempat mengenyam pendidikn di jurusan Antropologi, University Illinois, Urbana, Champagne, AS dan lulus tahun 1999. Selanjutnya ia dikenal sebagai salah satu pemikir Islam di Indonesia.

Dalam perjalanan karirnya, ia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Peneliti dan Pengembangan Departemen Agama.

Ia juga kemudian aktif di partai politik sebagai Ketua DPP Partai Amanat Nasional. Kemudian dia menyebarang ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan sempat menjabat Ketua Dewan Syuro PKB sepeninggal Gus Dur.

Moeslim juga dikenal pemikirannya dalam salah satu buku karangannya berjudul "Islam Transformatif". Buku tersebut banyak dibicarakn dan menjadi rujukan. Moeslim juga mendirikan Al-Maun Institute.

Ia menikah dengan Liliek Agus Hidayati dan dikaruniai dua anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com