JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Pramono Anung, berpendapat bahwa sebaiknya penggunaan keuangan negara difokuskan untuk melalukan penyehatan berbagai hal di dalam negeri.
Hal itu dikatakan Pramono di kompleks Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2012), menyikapi rencana pemerintah memberikan pinjaman kepada Dana Moneter Internasional (IMF). Pramono mengatakan, berapa pun dana yang akan diberikan nantinya harus mendapatkan persetujuan DPR. "Itu masih terlalu prematur dan pemerintah belum secara resmi sampaikan ke DPR. Ini kan hanya diwacanakan," kata politisi PDI Perjuangan itu.
Seperti diberitakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih mempertimbangkan pemberian pinjaman sebagai komitmen untuk memperkuat permodalan lembaga tersebut. Presiden memilih untuk bersikap hati-hati.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, Indonesia dapat memberikan pinjaman kepada IMF maksimal sebesar 1 miliar dollar AS. Bantuan dana dibutuhkan IMF bukan hanya untuk menyehatkan ekonomi Eropa, tetapi termasuk juga negara-negara berkembang.
Pemberian pinjaman ke IMF akan menandakan posisi Indonesia sudah lebih baik. Apalagi, kata Agus, Indonesia juga harus memerhatikan negara-negara lain yang perlu dibantu. Pinjaman ke IMF ini juga sebagai upaya mengantisipasi krisis agar tidak membahayakan perekonomian dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.