Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chairul Tanjung: Pengangguran Ditekan, Konflik Tidak Terjadi

Kompas.com - 02/07/2012, 20:45 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha nasional Chairul Tanjung berpendapat, bahwa konflik di masyarakat bisa tidak terjadi bila tingkat pengangguran ditekan sekecil-kecilnya. "Banyak masalah di republik kita, khususnya masalah sosial," kata Chairul, ketika menjawab pertanyaan salah seorang peserta dalam peluncuran bukunya "Chairul Tanjung Si Anak Singkong," di Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta, Senin (2/7/2012).

Ia menjelaskan, jumlah penduduk Indonesia terbilang besar. Ada lebih dari 240 juta orang penduduk yang mendiami Nusantara. Luasan geografis pun luar biasa. "Punya lebih dari 13 ribu pulau dan mayoritas belum dinamai," sambung dia.

Tidak hanya itu, jumlah suku bangsa pun terbilang banyak. Keragaman Indonesia tersebut lantas, kata Chairul, menjadi potensi konflik yang sangat tinggi. Konflik bisa terjadi antarsuku, agama, hingga gender. Namun, berdasarkan pengalamannya membaca buku sejarah mengenai bagaimana Pancasila itu dibuat para pendiri negara, ia pun meyakini faktor persatuan itu ada di tengah-tengah keberagaman Indonesia (unity in diversity). Dan, salah satu prasyarat untuk mewujudkan itu adalah kalau semua perut rakyat Indonesia kenyang.

"Potensi konflik akan terjadi kalau sebagian ada yang lapar, sebagian ada yang kenyang," tegas Chairul.

Kondisi yang tak imbang bisa memancing keadaan sosial yang tidak stabil. Dan, kondisi sosial tak bisa lepas dari kondisi ekonomi. Oleh karenanya, sebagai solusi, tingkat pengangguran harus ditekan.

"Kalau seandainya pengangguran itu bisa kita tekan sampai sekecil-kecilnya, kemiskinan bisa kita tekan sekecil-kecilnya, maka potensi kerawanan sosial dan lain sebagainya itu tidak akan terjadi," tutur Chairul.

Selain itu, ia menegaskan, faktor pendidikan juga penting sebagai kunci untuk mengentaskan kemiskinan. "Karena pendidikan akan memutus mata rantai kemiskinan. Dan kalau dia sudah tidak miskin maka dia akan tidak menimbulkan permasalahan dari masalah sosial," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com