Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Suap yang Diduga Diterima Zulkarnaen Rp 4 Miliar Lebih

Kompas.com - 02/07/2012, 20:11 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai suap yang diduga diterima anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat, Zulkarnaen Djabar beserta anaknya, Dendy Prasetya, mencapai Rp 4 miliar lebih. Pemberian uang tersebut diduga berkaitan dengan perbuatan mengarahkan nilai anggaran tiga proyek di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, yakni proyek pengadaan laboratorium komputer di madrasah tsanawiyah 2011, pengadaan Al Quran 2010-2011, dan pengadaan Al Quran 2012.

"Ini nilai penerimaan itu, diduga, jadi di atas Rp 4 miliar, tapi ini bukan barang bukti ya, ini diduga dia telah terima sekian," kata Johan di Jakarta, Senin (2/7/2012).

Menurut Johan, untuk proyek pengadaan laboratorium tersebut dianggarkan uang Rp 31 miliar kemudian untuk pengadaan Al Quran pada 2011 nilai anggarannya, Rp 20 miliar. Johan menambahkan, KPK masih menelusuri pihak yang diduga memberi suap ke Zulkarnaen dan anaknya itu. Dugaan sementara, pemberi suap merupakan pihak swasta atau perusahaan.

KPK, lanjutnya, masih mengembangkan kasus ini dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Saat ditanya kemungkinan adanya keterlibatan anggota Dewan yang lain, Johan mengatakan pihaknya belum mengarah ke sana.

KPK menetapkan Zulkarnaen dan Dendy sebagai tersangka atas dugaan menerima suap terkait tiga proyek di Kemenag. Keduanya dijerat dengan Pasal 5 Ayat 2, Pasal 12 huruf a atau b, dan Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Sementara Zulkarnaen dalam jumpa pers di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta tidak mengakui namun juga tidak membantah tuduhan KPK atas dirinya. Politikus Partai Golkar itu menegaskan kalau kasus yang menjeratnya tersebut tidak berhubungan dengan partai.

"Ini adalah tanggungjawab saya. Saya akan hadapi sesuai dengan prinsip saya, apabila menduduki posisi tertentu maka siap menghadapi segala risiko," kata Zulkarnaen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com