Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polwan Terjun Payung Hingga Kendarai Motor Gede

Kompas.com - 01/07/2012, 17:50 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beragam atraksi meramaikan Hari Bhayangkara ke 66 di lapangan Markas komando Korps Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Minggu (1/7/2012). Mulai dari atraksi terjun payung hingga atraksi mengendarai motor gede ditampilkan oleh para polisi wanita.

Penampilan dimulai dari atraksi terjun payung dari Polri dan TNI. Puluhan parasut warna-warni menghiasi langit di kawasan Depok. Tak hanya pria, penerjun payung diikuti oleh beberapa wanita. Atraksi dipimpin oleh penerjun payung wanita yakni Komisaris Besar Dede Rahayu. Penerjun payung berprestasi, Briptu Martha juga turut memperlihatkan kemampuannya. Marta pernah maraih juara ketepatan terjun di Manado pada 2011.

Penerjun wanita lainnya adalah Brigadir Satu Hermin Dwi Hermina, dan anggota Kopassus, Maria Melda. Aksi para wanita ini pun mengundang kagum para hadirin dan undangan, termasuk di antaranya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, beserta Ibu Negara, Wakil Presiden Boediono, serta jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II.

Aksi terjun payung diakhiri oleh pembawa bendera raksasa Tribrata. Bendera Merah-Putih pun berkibar di udara dengan indahnya. Tamu undangan tak berhenti bertepuk tangan saat 20 penerjun payung perlahan berturut-turut mendarat dengat tepat di tengah lapangan itu.

Motor Gede

Polisi-polisi wanita kembali unjuk gigi dalam memeriahkan ultah Polri tersebut. Usai atraksi terjun payung, Pasukan Berigade Motor Polisi Wanita membuat formasi di lapangan menggunakan motor gede atau biasa disingkat Moge. Pasukan dipimpin oleh AKP Neti Rosita yang mengendarai motor besar berwarna pink yang sukses beraksi dengan berdiri dan tidur di motor, meski  dua pengendara sempat terjatuh saat itu.

Motor sebesar 1700 cc dengan berat 590 kg terlihat gagah dikendarai para polisi wanita ini. Bahkan pasukan yang berdiri pada 2004 ini pernah meraih rekor dunia sebagai satuan pengawal wanita pertama di Indonesia dan dunia pada 2009. Rencananya pada Agustus 2012 pasukan ini akan membuat rekor dunia baru yaitu formasi putaran arah terkecil di dunia.

Hadirin dan tamu undangan makin terpukau saat pasukan bermotor gede tersebut melakukan formasi "baling-baling" dengan berpindah tempat. Mereka berputar dengan gerakan seirama mengelilingi lapangan dengan kecepatan rendah. Dalam formasi ini, dibutuhkan kekompakan dan pengendalian emosi.

Acara ditutup dengan penampilan tarian kolosal menggunakan pakaian daerah dan polisi yang diikuti oleh para Polisi Cilik Indonesia. Tarian Kolosal menggambarkan kemitraan Polri dengan para stakeholder dan segenap lapisan masyarakat. Memperlihatkan sisi humanis serta elegan dari wajah Kepolisian Republik Indonesia masa kini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com