JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau akrab disapa Ical mengakui bahwa kasus lumpur panas Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, bakal berdampak negatif bagi Partai Golkar dalam menghadapi Pemilu 2014. Pasalnya, hingga saat ini proses jual-beli tanah belum selesai.
"Saya kira Lapindo sebagai sesuatu yang menurunkan elektabilitas partai," kata Ical seusai penetapan dirinya sebagai calon presiden di Pemilu 2014 dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Bogor, Jumat (29/6/2012) malam.
Ical mengklaim bahwa secara hukum tidak ada pelanggaran yang dilakukan Lapindo. Meski demikian, secara perasaan warga setempat belum selesai. Untuk itu, kata dia, proses jual-beli tanah dan bangunan perlu segera diselesaikan.
"Proses jual-beli tanah harus bisa diselesaikan pada 2012," kata Ical.
Seperti diberitakan, PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ) menyatakan tidak sanggup melunasi ganti rugi pada Juni 2012. PT MLJ minta waktu untuk menyelesaikan pembayaran ganti rugi pada akhir Desember 2012.
PT MLJ mengaku butuh pinjaman dana. Saat ini, sumber dana PT MLJ berasal dari keluarga Bakrie. Ical mengaku telah mengeluarkan uang ganti rugi hingga Rp 9 triliun kepada hampir 12.000 keluarga yang rumahnya terendam lumpur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.