Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Kaki Lima Antarkan Uang Bangun Gedung ke KPK

Kompas.com - 25/06/2012, 14:11 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Pedagang Kaki Lima Indonesia menyumbang uang senilai Rp 1 juta untuk biaya pembanguna Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. Senin (25/6/2012), Sekretaris Jenderal DPP Persatuan Pedagang Kaki Lima, Junaedi Sitorus, mendatangi Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, mengantarkan uang tersebut.

"Niat kami sebaga warga negara, untuk mendukung. Kami enggak butuh sensasi. Kami enggak tahu politik. Rakyat harus mendukung KPK, jangan sampai apa yang dilakukan KPK tidak didukung rakyat," kata Junaedi di Gedung KPK,Kuningan, Jakarta, Senin.

Kedatangan Junaedi ini diterima penasihat KPK, Abdullah Hehamahua. Setelah proses serah terima di hadapan pers, KPK yang diwakili Abdulah, menolak pemberian uang yang dibawa Junaedi tersebut.

Menurut Abdullah, pihaknya menolak uang itu karena KPK belum memiliki mekanisme yang disepakati dalam mengelola uang dukungan dari masyarakat untuk pembangunan gedung baru tersebut.

Ia menegaskan, dalam hal ini KPK bukan dalam kapasitas mengelola uang tersebut. Meskipun demikian, ia mengatakan, KPK akan menghubungi Junaidi jika telah memiliki mekanisme yang dianggap tepat dalam menindaklanjuti sumbangan masyarakat yang masuk ke KPK.

"Suratnya saya terima, amplopnya saya kembalikan, simpan saja. Kalau ada kebijakan soal ini dari KPK, nanti kita hubungi lagi," ujar Abdullah.

Seperti diberitakan, jajaran pimpinan KPK mewacanakan rencana meminta bantuan masyarakat untuk membiayai pembangunan gedung baru KPK. Langkah itu akan dilakukan jika Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), khususnya Komisi III, tidak juga merealisasikan janjinya untuk menyetujui anggaran pembangunan gedung baru KPK.

Jajaran pimpinan menilai, gedung yang saat ini ditempati KPK di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, sudah tak lagi memadai untuk menampung semua pegawai KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

    Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

    Nasional
    Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

    Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

    Nasional
    PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

    PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

    Nasional
    Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

    Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

    Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

    Nasional
    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Nasional
    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Nasional
    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    Nasional
    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    Nasional
    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Nasional
    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    Nasional
    KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

    KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

    Nasional
    Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

    Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com