Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Tiga Bulan Ungkap Penyebab Kecelakaan Fokker

Kompas.com - 22/06/2012, 09:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal Madya TNI Dede Rusamsi menegaskan, pihaknya tengah mengumpulkan data untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat Fokker 27 milik TNI AU di komplek Rajawali, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Butuh waktu tiga bulan untuk mengetahui penyebab terjadinya musibah tersebut.

"Sampai sat ini penyebab masih dalam investigasi. Sejak tadi malam sudah mengumpulkan data yang diperkirakan tiga bulan kemudian baru diketahui," ujarnya usai melaksanakan upacara penghormatan terakhir sebelas jenazah di Skadron Udara II, Halim Perdanakusuma," Jumat (22/6/2012).

Dede melanjutkan, pesawat latih tersebut sebenarnya akan dipensiunkan. Sebagai gantinya, pihak TNI bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan akan mendatangkan pesawat CN 295. Pesawat tersebut direncanakan datang secara bertahap.

"Kita akan dapat pesawat CN295. Rencananya tiba September, satu pesawat Desember, sementara sisanya tahun 2014," lanjutnya.

Pesawat Fokker 27-500 milik TNI Angkatan Udara (TNI AU) yang jatuh pada Kamis (21/6/2012), merupakan varian dari Fokker 27 yang dikembangkan oleh perusahaan pesawat terbang asal Belanda. Perusahaan tersebut didirikan oleh Anthony Fokker pada tahun 1912. Fokker 27 (F27) merupakan pesawat bermesin turboprop pengganti pesawat Douglas DC3. Prototipe pertama terbang pada 24 November 1955.

Adapun produksi komersial pertama adalah F27-100, pada November 1958, untuk maskapai Aer Lingus. Pesawat ini merupakan pesawat turboprop yang paling laris di dunia, dengan hampir 800 juta unit dijual dari rentang tahun 1958 hingga 1986.

Pada perkembangannya, F27 mempunyai belasan varian, antara lain F27-500. Pesawat ini terbang perdana pada November 1967. Pesawat bermesin Dart Mk 528 ini mempunyai kapasitas penumpang hingga 52 orang. F27-500 juga mempunyai varian lain, yakni F27-500M yang merupakan versi militer, dan F27-500F yang merupakan varian pesawat untuk Australia.

Pada tahun 2009 lalu, Fokker 27 yang juga milik TNI AU jatuh di Bandara Hussein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, menewaskan 24 penumpang. TNI AU sendiri mulai mengoperasikan F27 pada tahun 1976 melalui Skuadron 2 Wing Operasi 001 Lanud Halim Perdanakusuma.

Untuk diketahui saja, Fokker sebenarnya sudah bangkrut sejak tahun 1996 dan diambil alih oleh Stork Aerospace Group. Tahun 2009, Stork Aerospace Group berubah nama menjadi Fokker Aerospace Group, dan tahun 2011 kembali berganti nama menjadi Fokker Technologies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Undangan Jokowi ke Rakernas PDI-P, Puan: Belum Terundang

Soal Undangan Jokowi ke Rakernas PDI-P, Puan: Belum Terundang

Nasional
Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Nasional
Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Nasional
MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

Nasional
Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa 'Dikit' Viralkan

Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa "Dikit" Viralkan

Nasional
Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Nasional
Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema 'Student Loan' Imbas UKT Mahal

Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema "Student Loan" Imbas UKT Mahal

Nasional
Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Nasional
Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Nasional
Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Nasional
Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Nasional
Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com