Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Saya Kenal Politik Sejak Kanak-kanak

Kompas.com - 15/05/2012, 16:49 WIB
Tri Agung Kristanto

Penulis

INNSBRUCK, KOMPAS.com- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengaku sudah mengenal dunia politik sejak kanak-kanak. Tahun 1961 misalnya, ia menjadi anggota delegasi termuda Indonesia, saat berusia 14 tahun, dalam Konferensi Gerakan Nonblok di Beograd, Yugoslavia.

Hal itu dikisahkan Megawati saat menjadi pembicara utama dalam seminar internasional tentang perempuan dan politik di Universitas Innsbruck, Austria, Selasa (15/5/2012).

Seminar dibuka pula dengan pidato dari Wali Kota Innsbruck Christine Oppitz-Plorer dan Wakil Rektor Universitas Innsbruck Prof Dr Anke Bockreis. Keduanya juga perempuan.

Oleh karena mengenal politik sejak kecil, lanjut Megawati, keterlibatannya dalam dunia politik bukan persoalan ia perempuan atau laki-laki. "Saya tidak pernah membelah politik berdasarkan perbedaan jender," tegas Presiden Kelima Republik Indonesia itu.

Apalagi, lanjut Megawati, sejarah panjang Bangsa Indonesia memberikan tempat yang sangat baik pada perempuan dalam bidang politik.

Pada masa Kerajaan Majapahit misalnya, ada nama Gayatri Rajapadni yang melahirkan Ratu Tribhuwana Tungga Dewi. Juga ada Laksamana Malahayati dan Tjut Nyak Dien di Aceh, Sultanah Taj Alam dan Sultanah Nur Alam di Aceh, maupun RA Kartini di Jawa.

Megawati justru memprihatinkan kecenderungan menurunnya keterlibatan kaum perempuan dalam bidang politik di Indonesia saat ini. Alasannya pun terkadang amat sederhana, karena tak diizinkan suaminya.

Kondisi inilah yang harus diretas oleh kaum perempuan Indonesia. Apalagi, Undang-undang dan konstitusi sudah menjamin peran perempuan, termasuk dalam bidang politik.

Pidato Megawati disampaikan dalam Bahasa Indonesia. Namun, ia sebelumnya menyapa peserta seminar dengan Bahasa Jerman, bahasa resmi di Austria. Peserta seminar pun menyambut sapaan itu dengan tepuk tangan meriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com