Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Terima Kim Yong Nam di Istana Merdeka

Kompas.com - 15/05/2012, 07:29 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan menerima Presiden Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) Kim Yong Nam di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (15/5/2012) pukul 10.00. Kedua pemimpin akan melakukan pertemuan bilateral guna membahas memperkuat hubungan Indonesia-Korea.

Staf Khusus Presiden Teuku Faizasyah mengatakan, selain membahas langkah-langkah untuk memperkuat kerja sama bilateral, Presiden Yudhoyono dan Kim akan membicarakan masalah geopolitik di kawasan.

"Indonesia telah memiliki hubungan baik dengan Korea Utara sejak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1961. Pertemuan bilateral Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Kim Yong Nam akan menjadi kesempatan baik bagi kedua negara untuk mempererat persahabatan antara kedua bangsa," kata Faiza, Selasa (15/5/2012).

Ini merupakan kunjungan Kim yang ketiga kalinya terkait kapasitasnya sebagai Presiden Korea Utara. Indonesia sendiri telah memiliki hubungan yang erat dengan Korut sejak era Presiden Sukarno pada tahun 1950-an.

Pada kunjungan sejak 13-16 Mei ini, Kim didampingi tiga orang delegasi setingkat menteri. Dua di antaranya adalah Ketua Komisi Investasi Ri Kwang-Gun dan Menteri Perindustrian An Jong-Su

Pada Selasa malam, Presiden akan menggelar jamuan makan malam kenegaraan (state dinner) untuk Kim. Jamuan makan kenegaraan ini turut dihadiri jajaran anggota Kabinet Indonesia Bersatu II dan pejabat negara lainnya.

Selain bertemu Presiden, Kim akan bertemu Wakil Presiden Boediono serta Ketua MPR RI Taufiq Kiemas dan Ketua DPR RI Marzuki Alie.

Kantor berita Korut Korean Central News Agency mengatakan, sebelumnya Kim berkunjung ke Singapura selama dua hari. Sementara itu Bloomberg menyebut, kunjungan tangan kanan pemimpin Korut Kim Jong Un ini mungkin bertujuan mencari dukungan dari kedua negara untuk meningkatkan perekonomian negaranya.

"Kim merupakan cerminan wajah Korea Utara dan kunjungannya mungkin merupakan cara Korut untuk mempelajari perekonomian kedua negara," kata analis IBK Economic Research Institute Cho Bong Hyun.

Menurut Cho, Korut dapat belajar dari perekonomian Indonesia yang kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com